Kejuaraan Catur Dunia Beri Dimensi Baru Olahraga Arab Saudi

Kejuaraan Catur Dunia di Arab Saudi 27-30 Desember 2017. (Foto: SPA)

Riyadh, MINA – Kejuaraan catur internasional King Salman World Rapid and Blitz Chess Championship yang diadakan di Pusat Konvensi APEX di Riyadh, memberi dimensi baru yang menarik untuk olahraga di Arab Saudi.

Grandmaster dari 55 negara berlomba di bawah pengawasan Federasi Catur Dunia (FIDE), tapi tuan rumah tidak mengundang Israel yang padahal adalah anggota FIDE, sehingga negara ini sampai melayangkan protes.

Event ini diselenggarakan oleh Otoritas Olahraga Saudi Arabia (GSA), dibuka pada hari Selasa (26/12) dan akan berakhir pada hari Sabtu (30/12).

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Tempat pertandingan dibuat bernuansa fatamorgana Arab, dengan tekstil dan penutup tradisional Arab Saudi, dan sebuah tenda Badui yang dilengkapi bantal dan lantai. Kopi Arab terus disajikan kepada pengunjung yang bersemangat.

Pemain catur wanita tidak diharuskan memakai kain abaya, tapi memilih memakai jas hitam atau biru tua. Sempat sebelumnya seorang pecatur wanita memboikot pertandingan ketika ada keharusan untuk memakai abaya, pakaian tradisional wanita Arab Saudi.

“Ini adalah kejuaraan yang terwakili dengan baik, dengan semua benua berpartisipasi,” kata wasit FIDE Jamie Kenmure kepada Arab News.

Juara Rusia Vladimir Fedoseev mengatakan bahwa penyelenggara memberi para pemain suasana yang sangat nyaman dan menyenangkan.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

“Ini adalah acara yang luar biasa terorganisir dengan pengaturan yang luar biasa. Ruang bermain sangat mengagumkan, hadiah uangnya fantastis, dan panitia telah menunjukkan keramahtamahan. Kejuaraan akan menandai momen emas bagi olahraga Saudi,” kata grandmaster Inggris Nigel D. Short.

Kejuaraan tersebut menawarkan hadiah US$750.000 atau Rp10 miliar untuk nomor terbuka dan US$250,000 yang setara dengan Rp3,3 miliar untuk nomor putri. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata