Misi adalah sebuah pernyataan atau tujuan utama yang menjadi panduan bagi individu, kelompok, atau organisasi dalam menjalankan aktivitasnya. Secara keilmuan, misi seringkali dipahami sebagai tujuan jangka panjang yang ingin dicapai, sementara dalam perspektif syariat Islam, misi merujuk pada tujuan mulia yang sesuai dengan ajaran Islam dan diridhai oleh Allah Ta’ala.
Dalam kehidupan sehari-hari, misi berperan sebagai pemandu yang memberikan arah bagi tindakan dan keputusan. Tanpa misi yang jelas, seseorang atau organisasi dapat kehilangan fokus, sehingga aktivitas yang dilakukan menjadi kurang efektif. Dalam Islam, setiap Muslim diajarkan untuk memiliki misi hidup yang jelas, yaitu beribadah kepada Allah SWT serta menjadi khalifah di muka bumi.
Dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (Qs. Adz-Dzariyat: 56). Ayat ini menegaskan bahwa misi utama manusia adalah beribadah kepada Allah. Oleh karena itu, misi ini harus menjadi pusat dari segala aktivitas, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi.
Keberhasilan dalam menjalankan misi dapat dinilai dari sejauh mana tujuan tersebut tercapai. Dalam Islam, keberhasilan diukur tidak hanya berdasarkan pencapaian materi, tetapi juga sejauh mana tindakan tersebut mendekatkan seseorang kepada Allah Ta’ala. Sebagaimana dalam hadis, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya…” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Tebar Tuai
Misi sangat erat kaitannya dengan niat. Dalam Islam, niat adalah inti dari setiap perbuatan. Tanpa niat yang benar, misi tidak akan bernilai di hadapan Allah. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang Muslim untuk selalu memperbaiki niatnya dalam menjalankan misi, agar usaha dan perjuangan yang dilakukan bernilai ibadah.
Misi yang ingin dicapai harus dirumuskan dengan jelas dan spesifik. Jika misi tidak dirumuskan dengan baik, pelaksanaannya bisa menjadi kacau. Dalam Al-Qur’an, Allah memberikan contoh bagaimana nabi-nabi memiliki misi yang jelas, seperti Nabi Musa yang diutus untuk membebaskan Bani Israil dari kekuasaan Firaun.
Misi yang kuat akan memunculkan motivasi yang besar. Ketika seseorang memiliki misi yang jelas dan mulia, ia akan terdorong untuk bekerja keras demi mencapainya. Dalam Islam, keyakinan bahwa setiap usaha yang dilakukan dengan niat ikhlas akan mendapatkan balasan dari Allah menjadi motivasi utama.
Setiap misi mengandung tanggung jawab besar. Siapa pun yang memiliki misi harus siap bekerja keras untuk mencapainya. Dalam Islam, tanggung jawab ini bersifat duniawi dan ukhrawi, karena setiap perbuatan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.
Baca Juga: LPPOM Beri Tanggapan soal Perubahan Wajib Halal bagi UMK dan Produk Impor
Dalam dakwah, misi adalah seruan untuk menyebarkan ajaran Islam dan mengajak manusia kepada kebenaran. Misi dakwah ini merupakan tugas yang mulia namun berat, yang memerlukan kesabaran, kebijaksanaan, dan keikhlasan. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah teladan dalam menjalankan misi dakwah dengan penuh komitmen.
Seringkali, misi besar memerlukan kolaborasi dengan orang lain. Dalam Islam, kolaborasi ini harus didasarkan pada prinsip tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa…” (Qs. Al-Maidah: 2).
Kesabaran merupakan faktor penting dalam menjalankan misi. Tidak semua misi dapat dicapai dengan mudah atau cepat. Dalam Islam, kesabaran adalah salah satu sifat yang sangat dianjurkan, terutama dalam menghadapi cobaan saat menjalankan misi. Allah berfirman yang artinya, “Dan bersabarlah; sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Qs. Al-Anfal: 46).
Seperti dalam manajemen, evaluasi misi sangat penting dalam Islam. Muslim dianjurkan untuk melakukan muhasabah secara berkala guna menilai pencapaian misi. Evaluasi ini membantu memperbaiki dan menyesuaikan rencana agar misi bisa tercapai lebih baik.
Baca Juga: Jangan Mengeluh
Dalam pendidikan, misi berfungsi sebagai panduan yang menentukan arah pembelajaran. Islam menekankan pentingnya ilmu untuk mencapai tujuan hidup, yaitu mengabdi kepada Allah SWT. Oleh karena itu, lembaga pendidikan Islam harus memiliki misi yang jelas dalam mendidik generasi yang beriman, berilmu, dan berakhlak.
Menjalankan misi dalam Islam adalah bagian dari ibadah. Ketika seseorang menjalankan misi dengan niat yang ikhlas karena Allah, misi tersebut menjadi amal saleh yang akan mendatangkan pahala. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Allah mencintai seseorang yang melakukan pekerjaannya dengan itqan (tepat dan sempurna).” (HR. Al-Baihaqi).
Misi tidak bisa dipisahkan dari visi. Dalam Islam, visi seorang Muslim adalah mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat melalui pengabdian kepada Allah dan mengikuti ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Misi yang dirumuskan harus sejalan dengan visi tersebut.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Networking dalam Ajaran Islam