Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KELOMPOK EKSTRIMIS YAHUDI SERUKAN PEMBAKARAN GEREJA DI AL-QUDS

Rana Setiawan - Senin, 4 Januari 2016 - 12:08 WIB

Senin, 4 Januari 2016 - 12:08 WIB

522 Views

Gereja di nablus di bakar oleh sekelompok ekstrimis Yahudi di Nablus, Tepi Barat.(Foto: IMEMC)
<a href=

Gereja di nablus di bakar oleh sekelompok ekstrimis Yahudi di Nablus, Tepi Barat.(Foto: IMEMC)" width="225" height="300" /> Sebuah gereja dibakar oleh sekelompok ekstrimis Yahudi di Nablus, Tepi Barat, 26 Februari 2015.(Foto: IMEMC)

Al-Quds, 24 Rabi’ul Awwal 1437/4 Januari 2016 (MINA) – Pemimpin kelompok ekstremis anti-asimilasi Lehava memperbaharui panggilan untuk membakar gereja di Kota Al-Quds (Yerusalem) yang diduduki.

Pemimpin Lehava i, Bentzi Gopstein, mengatakan kepada Saluran TV Israel, Channel TV II, bahwa Yahudi Israel praktis mencegah Kristen masuk Yerusalem, mengatakan bahwa kehadiran Kristen di Yerusalem tidak diterima.

Dia juga menyerukan membuat hambatan terhadap perluasan Kristen dan Islam di Kota Yerusalem, Palestina yang diduduki, tulis Days of Palestine dalam lamannya.

Gopstein sebelumnya menyerukan larangan perayaan Natal di negara dan pengusiran umat Kristen, yang ia sebut sebagai’ penghisap darah vampir ‘, dari tanah, demikian laporan International Business Times.

Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza

Gopstein adalah kepala kelompok ekstremis Yahudi Israel terkemuka, Lahava, yang bertanggung jawab atas penghinaan serta pelecehan kepada biarawan dan biarawati di kota suci Palestina yang diduduki.

“Beberapa kelompok Israel yang aktif di kota suci tersebut melakukan kegiatan yahudisasi, termasuk menyita properti Islam dan Kristen,” tulis Days of Palestine.

Pada 26 Februari 2015, sekelompok ekstrimis nasionalis Yahudi membakar gereja katolik dan merusak sebuah sekolah dasar di Nablus. Pembakaran itu terjadi sehari setelah kelompok itu membakar sebuah masjid di Tepi Barat, Betlehem.

Pelaku juga menuliskan pesan di tembok bangunan Masjid. Mereka menuliskan kata dan  kalimat ‘kami ingin penebusan Sion’, dan ‘balas dendam’. Pembakaran Masjid itu terjadi bertepatan dengan peringatan pembantaian 29 jamaah Muslim oleh Baruch Goldstein di Masjid Ibrahimi, Hebron.

Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya

Serangan itu  diyakini termotivasi dari kebencian para ekstremis Yahudi. Mereka pada umumnya membenci dan menjadikan orang dan keturunan Arab sebagai targetnya.

Pada tahun 2014, sekelompok pemuda kebanyakan Yahudi menyerang Gereja di daerah luar untuk ibadah Penggandaan di sepanjang Danau Galilea, melempari dengan batu kepada para jemaat, menghancurkan salib dan melemparkan bangku ke dalam danau.(T/R05/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Hujan Deras Rusak Tenda-Tenda Pengungsi di Gaza

Rekomendasi untuk Anda