KELOMPOK HAM SERUKAN PEMBEBASAN REMAJA PALESTINA

Tel Aviv, 17 Rajab 1435/16 Mei 2014 (MINA) – Sejumlah kelompok Hak Asasi Manusia dan partai politik, termasuk Amnesty Internasional dan organisasi perwakilan untuk di menyerukan pada Menteri Pertahanan Israel untuk mengakhiri penahanan berulang terhadap seorang pemuda Palestina, Omar Saad.

Saad (18), dipenjara selama 150 hari sejak 4 Desember, setelah menyatakan penolakannya melayani tentara Israel. International Middle East Media Center (IMEMC) melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Saya menolak mengambil senapan dan menembakkan kepada orang-orang. Saya benci kekerasan ini dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kekerasan. Aku benci dan benci semua kekerasan,” kata Saad tahun lalu.

“Saad mengirim surat terbuka untuk Perdana Menteri Pertahanan Israel pada 2012 yang berbunyi, “Aku tidak bisa membayangkan diriku mengenakan seragam militer dan berpartisipasi menindas rakyat Palestina dan saudara-saudara saya sendiri.”
Di dalam surat tersebut juga tertulis, “Banyak pemuda yang melakukan pelayanan militer, apa yang kita terima? Diskriminasi, sementara desa kami menjadi miskin, tanah kami disita dan tidak ada zona industri. Persentase lulusan Universitas di desa-desa kami paling rendah di kawasan ini, tingkat pengangguran di desa kami sangat tinggi. Undang-undang wajib militer ini membuat kami jauh dari koneksi Arab.”

“Sebuah jajak pendapat terbaru yang dilakukan Universitas Haifa, yang mengungkapkan jumlah Druze yang menolak untuk melayani tentara Israel meningkat. Hal ini juga menunjukkan bahwa semakin banyak pemuda Israel lebih memilih dipenjara daripada menjadi militer. (T/Fauziah/P04/EO2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

http://imemc.org/article/67813

“>

Comments: 0