Yangon, 19 Jumadil Awwal 1437/27 Februari 2016 (MINA) – Fortify Right, sebuah kelompok HAM yang berbasis di Asia Tenggara menyeru Pemerintah Myanmar untuk segera dan tanpa syarat memfasilitasi hak 145.000 Muslim Rohingya pulang ke rumahnya.
Muslim Rohingya dan lainnya dibatasi kehidupannya di dalam 67 kamp di negara bagian Rakhine. Sementara rencana untuk menjual properti mereka telah dibatalkan. Anak Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dalam pernyataan yang dirilis Jumat (26/2), Fortify Right mengatakan, pemerintah harus memastikan rasa aman dan pemulangan Muslim yang mengungsi ke rumah-rumah aslinya.
Sebelumnya pemerintah negara bagian barat telah merencanakan untuk menjual properti milik Muslim, tetapi baru-baru rencana itu ditahan.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
“Sekarang adalah waktu untuk mengakhiri pelanggaran berkelanjutan dan mendukung semua pengungsi untuk kembali ke rumah dan memulihkan kehidupan mereka. Sistem apartheid seperti di negara bagian Rakhine harus sengaja dan hati-hati dibongkar, ” ujar Matthew Smith, direktur eksekutif kelompok. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel