Doha, 28 Ramadhan 1428/23 Juni 2017 (MINA) – Kelompok kedua pasukan Turki tiba di Qatar pada Kamis (22/6), bergabung dengan kelompok pertama yang tiba awal pekan ini untuk memulai latihan dengan militer Qatar, kantor berita resmi Qatar QNA melaporkan.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan QNA, Kementerian Pertahanan Qatar mengumumkan ketibaan kelompok kedua pasukan Turki di Pangkalan Udara Al-Udeid – yang terletak di sebelah tenggara ibu kota Qatar, Doha – pada hari Kamis pagi.
“Kelompok pertama pasukan Turki tiba di Qatar pada hari Ahad lalu, setelah mereka melakukan latihan militer ronde pertama – termasuk sebuah parade tank tempur – di kamp militer Tariq bin Ziyad,” kata Anadolu Agency.
Latihan bersama dilakukan hanya beberapa hari setelah parlemen Turki meratifikasi dua perjanjian kerja sama militer yang mengizinkan pengerahan pasukan ke Qatar untuk melatih pasukan elit negara itu.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Kesepakatan tersebut ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan angkatan bersenjata Qatar, mendukung upaya negara tersebut dalam memerangi terorisme, dan berkontribusi terhadap keamanan regional dan global.
Pengerahan pasukan Turki terbaru datang di tengah embargo yang diberlakukan di Qatar oleh beberapa negara Arab yang dikomandoi Arab Saudi.
Pada 5 Juni, lima negara Arab – Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Yaman – secara tiba-tiba memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, menuduhnya mendukung terorisme.
Mauritania menyusul segera sesudahnya, sementara Yordania menurunkan level perwakilan diplomatiknya di Doha.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Arab Saudi juga telah menutup perbatasan daratnya dengan Qatar, secara geografis mengisolasi negara Teluk kecil itu.
Doha telah secara keras membantah tuduhan mendukung terorisme, dan menggambarkan usaha untuk mengisolasinya sebagai ‘tidak dapat dibenarkan’.
Turki, sekutu lama Qatar, mengambil respons segera untuk bantuan Doha, mengirim sejumlah besar bantuan kemanusiaan – di samping tentara – ke negara yang dikepung itu. (R11/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah