Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelompok Pemuda Turkiye Gambarkan Penderitaan Palestina Lewat Drama Teater

Arina Islami Editor : Rendi Setiawan - Jumat, 26 Juli 2024 - 00:43 WIB

Jumat, 26 Juli 2024 - 00:43 WIB

20 Views

Sekelompok pemuda Turkiye menampilkan penderitaan rakyat Palestina lewat pertunjukan drama teater dengan keliling ke desa-desa, Juli 2024. [Foto: Anadolu Agency]

Ankara, MINA – Sekelompok pemuda di Turkiye timur melakukan perjalanan ke desa-desa dan lingkungan sekitar, untuk mementaskan drama teater berdurasi 20 menit yang menggambarkan penderitaan rakyat Palestina di bawah penindasan Zionis Israel.

Mereka berasal dari Provinsi Elazig, memproduksi drama dengan tema “Occupation (Penjajahan)” untuk menarik perhatian masyarakat terhadap serangan Zionis Israel dan meningkatkan kesadaran tentang penderitaan warga Palestina, tulis Anadolu Agency pada Kamis (25/7).

Persinggahan ke-11 pementasan drama teater adalah desa Kuyulu. Pemimpin lokakarya (kegiatan) tersebut, Mahmut Yildirim mengatakan kepada Anadolu Agency, mereka mencoba menggambarkan penindasan Zionis Israel melalui teater.

“Kami tidak ingin anak-anak, orang tua, dan wanita di sana tertindas. Kami memikirkan apa yang bisa kami lakukan, dan kami menyiapkan sebuah drama teater,” kata Yildirim.

Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan

“Sebagai pemain teater, kami menggambarkan apa yang terjadi di Gaza melalui seni yang paling kami kuasai. Setiap orang harus melakukan apa yang mereka bisa untuk mengatasi masalah ini. Kami mencoba menunjukkan bagaimana orang-orang yang tidak bersalah, ibu, ayah, dan anak-anak menderita. Kami menerima tanggapan positif di mana pun kami pergi, dan kami akan terus menangani masalah ini,” paparnya.

Seorang aktor dalam teater “Occupation”, Can Enis Deniz mengatakan, semua orang menyadari penderitaan rakyat Palestina, namun lokakarya yang meraka lakukan itu diharapakan dapat meningkatkan kesadaran lebih jauh.

“Kami berusaha agar masyarakat merasakan apa yang terjadi di sana. Masyarakat di kota dapat mengakses informasi semacam ini dengan lebih mudah. ​​Oleh karena itu, kami berusaha menjangkau masyarakat di desa-desa,” kata Deniz.

Israel telah melanjutkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza

Lebih dari 39.100 warga Palestina terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 90.200 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Eropa
Internasional
Internasional
Dunia Islam