Auckland, 26 Shafar 1436/ 19 Desember 2014 (MINA) – Sebuah lembaga kemasyarakatan, Kelompok Perubahan Sosial Auckland di pulau utara Selandia Baru, Jumat (19/12) menunjukkan dukungan pada wanita Muslim yang mengadakan acara untuk mendorong wanita menggunakan jilbab setiap hari.
Hal tersebut menunjukkan rasa solidaritas masyarakat muslim diperkirakan akan menghadapi reaksi setelah penyanderaan di sebuah cafe di Sydney, yang dinyatakan dilakukan seorang p0ria beragama Islam.
“Kami ingin mendukung dalam bentuk solidaritas terhadap wanita-wanita muslim yang mungkin merasa rentan setelah insiden di Sydney baru-baru ini,” kata John MacDonald, pendiri Kelompok Perubahan Sosial Aucklad, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan OnIslam.net.dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Anggota kelompok itu datang beramai-ramai menghadiri acara yang diadakan masyarakat muslim tersebut.
“Selandia Baru adalah masyarakat yang sangat beragam dan kami ingin menunjukkan dan mendorong bahwa kita bisa hidup bersama tanpa pembagian atau pemisahan,” katanya.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Acara ini diselenggarakan oleh Kelompok Perubahan Sosial Auckland, ikut mendorong wanita muslim untuk mengenakan jilbab dan menunjukkan solidaritas dengan umat Islam.
Acara ini juga menyatakan pernyataan bahwa “tindakan beberapa tidak akan membentuk persepsi dari banyak anggota komunitas Muslim yang tinggal di Auckland”.
Acara dimulai pada hari Jumat di Aotea Square, jam 08:00-10:00 pagi waktu setempat. Kemudian, kelompok akan pindah ke tempat Freyberg dari jam 10 dan seterusnya, memperagakan cara memakai jilbab.
Acara ini diadakan setelah seorang pria bersenjata dikabarkan beragama Islam menyandera pengunjung-pengunjung sebuah kafe di Sydney.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Penyanderaan itu berlangsung selama enam belas jam, dan dua sandera dipastikan tewas, sehingga meningkatkan rasa kurang simpati terhadap komunitas Muslim yang sebelumnya sudah berkembang.
Kasus di Sydney, Australia, yang agak dekat dengan Selandia Baru, telah memicu kekhawatiran timbulny ‘reaksi Islamofobia’ (anti Islam) di Selandia Baru, dengan perempuan diperkirakan yang paling mungkin akan terpengaruh.
Selama masa pengepungan, Australia terlalu terburu-buru untuk menunjukkan dukungan bagi komunitas Muslim menggunakan atribut bertuliskan #I’llRideWithYou. (T/P005/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai