Al-Quds, MINA – Sebuah keluarga Palestina di Yerusalem Timur (Al-Quds) menyeru anggota parlemen Inggris untuk campur tangan menyelamatkan rumah mereka yang akan segera digusur oleh pendudukan Israel.
Penderitaan Keluarga Sumarin telah menarik perhatian global. Mereka berada di jantung upaya pembersihan etnis oleh Israel di Kota Suci, MEMO melaporkan.
Siaran pers yang dikirim atas nama keluarga oleh Komite Israel Melawan Penghancuran Rumah (ICAHD) mengumumkan, akan dilakukan pertemuan online pekan depan antara seorang anggota parlemen Israel Palestina, seorang rabi yang menentang kebijakan pemerintah Israel, dan anggota parlemen Inggris Richard Burden.
ICAHD menarik perhatian dunia kepada penghancuran Israel atas rumah-rumah warga Palestina yang dibantu oleh bantuan donor internasional. Sebuah pendanaan rahasia untuk pembersihan etnis di Yerusalem Timur yang diduduki disorot dalam program BBC Panorama berjudul “Rahasia Perbankan yang Kaya dan Berkuasa”.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Sebuah organisasi Israel, Elad, bertujuan melakukan Yahudisasi terhadap Yerusalem Timur dengan mengusir penduduk Palestina dan menggantinya dengan pemukim Yahudi. Elad rupanya telah menerima sejumlah besar uang yang ditransfer dari perusahaan Virgin Island milik Roman Abramovich.
Bukti baru menunjukkan bahwa Elad mendanai proses pengadilan selama beberapa dekade untuk mengusir keluarga besar Sumarin dari kediaman seumur hidup mereka di Silwan, Yerusalem Timur. Elad bertindak dalam koordinasi dengan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Dana Nasional Yahudi (JNF).
Kampanye internasional untuk mendukung keluarga Sumarin telah memenangkan dukungan dari 71 anggota parlemen dan memprovokasi perpecahan di JNF dan anak perusahaannya Himanuta.
Namun, pekan ini, pengelompokan pemukim memperkuat cengkeraman mereka pada kepemimpinan JNF dan Himanuta melalui pertarungan di dalam Kongres Zionis Dunia.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Dalam upaya tidak jujur untuk mengalihkan tanggung jawab, Kedutaan Besar Israel telah mengklaim bahwa penggusuran tersebut, berdasarkan apa yang disebut “Undang-Undang Properti yang Tidak Ada”, tidak melibatkan Pemerintah Israel.
Pertemuan online akan diselenggarakan oleh kelompok kampanye Inggris Stop the JNF dan mitranya. Pertemuan ini akan menampilkan Amal Sumarin dalam seruan kepada Inggris untuk membantu menghentikan penggusuran. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka