Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluarga Sandera Israel di Gaza Kehilangan Kepercayaan pada Netanyahu

sri astuti - Sabtu, 20 Januari 2024 - 20:18 WIB

Sabtu, 20 Januari 2024 - 20:18 WIB

14 Views

Tel Aviv, MINA – Beberapa keluarga sandera Israel yang ditahan di Jalur Gaza mengatakan pada hari Jumat (19/1), mereka telah kehilangan kepercayaan pada pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam mengupayakan pemulangan para sandera.

Lembaga penyiaran publik Israel, KAN, mengutip pernyataan keluarga-keluarga yang menekankan mereka akan melaksanakan inisiatif mereka sendiri. Namun, mereka tidak merinci seperti apa bentuknya. Anadolu Agency melaporkan.

KAN mengutip salah satu keluarga yang mengatakan: “Setiap penundaan dalam negosiasi akan membahayakan nyawa mereka (tawanan Israel di Gaza).”

Sementara itu, KAN melaporkan puluhan keluarga pada Jumat malam menuju ke rumah Netanyahu di Kaisarea di Israel utara, untuk menekannya agar membebaskan para tawanan.

Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza

Mantan kepala badan intelijen Mossad, Tamir Pardo, mengikuti seruan mantan pejabat keamanan yang menuntut pemerintah mengambil langkah-langkah untuk membebaskan para tawanan.

Dia mengatakan kepada KAN bahwa mengakhiri perang melawan Gaza dengan terbunuhnya para tawanan berarti Israel kalah untuk pertama kalinya. Ia juga menekankan perlunya memperbaiki pendekatan pemerintah yang menelantarkan warganya.

Israel memperkirakan Hamas telah menahan 136 warga Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Kelompok perlawanan Palestina menuntut gencatan senjata di Gaza dan pembebasan tahanan Palestina dari penjara Israel sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Israel di tahanannya.

Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas yang menurut Tel Aviv menewaskan 1.200 orang.

Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya

Setidaknya 24.762 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 62.108 orang terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Serangan Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong itu rusak atau hancur, menurut PBB. (T/R7/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hujan Deras Rusak Tenda-Tenda Pengungsi di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Remaja Yahudi di Amerika Serikat (foto: Anadolu Agency)
Amerika
Palestina
Internasional