Gaza, MINA – Keluarga para tawanan Israel, yang ditahan di Gaza oleh Brigade al-Qassam Hamas dan faksi perlawanan lainnya, menuntut pemerintah Israel untuk menghentikan pemboman besar-besaran di Jalur Gaza, dan mengungkapkan ketakutan mereka atas nyawa kerabat mereka.
Menurut media Ibrani, keluarga tawanan meminta kabinet Israel untuk mengadakan pertemuan darurat dengan mereka, Palinfo melaporkan, Sabtu (28/10).
Setelah mendapat izin untuk berunjuk rasa di luar rumah Netanyahu di Kaisarea pada hari Sabtu, keluarga tersebut mengancam akan meningkatkan protes jika kabinet perang menolak mengadakan pertemuan dengan mereka untuk membicarakan nasib dan keselamatan kerabat yang ditahan di Gaza.
Dalam konteks terkait, Brigade al-Qassam Hamas memperkirakan setidaknya 50 tawanan Israel telah terbunuh di Gaza akibat serangan Israel.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Tentara Pendudukan Israel pada hari Jumat (27/10 memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak serangan lintas batas oleh Hamas.
Konflik meningkat secara dramatis setelah para Pejuang Palestina melakukan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober dengan menembakkan ribuan roket dan mengirimkan ratusan pejuang ke kota-kota Israel. (T/R7/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza