Berlin, MINA – Dua aktivis yang ditahan oleh Israel setelah berupaya menerobos blokade Gaza kembali ke Berlin pada Kamis (12/6), mengecam keras tindakan militer Israel dan berjanji untuk melanjutkan kampanye kemanusiaan mereka.
Warga negara Turki Suayb Ordu dan warga negara Jerman Yasemin Acar tiba di Bandara Berlin-Brandenburg (BER) di mana mereka disambut oleh kerumunan pendukung Palestina. Di tengah suasana emosional dan nyanyian untuk Palestina, para pendukung memberikan bunga kepada kedua aktivis tersebut. Anadolu melaporkan.
Berbicara kepada wartawan, Ordu mengatakan pengalaman mereka mempertaruhkan nyawa di atas kapal Madleen menuju Gaza tidak seberapa dibandingkan dengan penderitaan besar warga sipil Palestina di Gaza.
“Kehidupan warga Gaza sama berharganya dengan kehidupan kita semua,” katanya, menekankan komitmen mereka untuk melanjutkan kampanye kemanusiaan.
Baca Juga: Internet dan Komunikasi di Gaza Padam Total akibat Serangan Israel
“Semua orang harus mengikuti ‘Pawai ke Gaza.’ Tidak boleh ada penghalang. Blokade harus diakhiri baik di darat maupun laut. Orang-orang terus meninggal karena pemboman. Satu-satunya tujuan kami adalah menghentikan perang ini, menghentikan genosida ini,” tambahnya.
Istrinya Sumeyra, yang menahan tangis selama penyambutan, menegaskan komitmen mereka: “Kami tidak akan menyerah sampai blokade Gaza dipatahkan.”
Warga negara Jerman Acar mengecam otoritas Israel karena secara ilegal menyita kapal Madleen di perairan internasional, dan secara paksa menahan para aktivis damai selama beberapa hari.
“Mereka menculik kami, melawan keinginan kami, membawa kami dan memenjarakan kami selama hampir empat hari,” kata Acar.
Baca Juga: Jalan Menuju Tempat Bantuan di Gaza: “Lari atau Mati”
“Mereka melanggar hukum internasional saat menduduki Gaza. Dan masyarakat internasional harus menghentikan keterlibatannya. Mereka harus berhenti mengirim senjata. Mereka harus mengirim bantuan, bukan senjata,” ujarnya.
Kapal berbendera Inggris Madleen berangkat dari Sisilia, Italia pada tanggal 6 Juni menuju Gaza, dalam upaya untuk mematahkan blokade laut Israel di daerah kantong itu. Wilayah itu telah menyaksikan lebih dari 55.000 kematian akibat operasi militer Israel sejak Oktober 2023, sementara 2 juta warga Palestina terancam kelaparan karena pembatasan bantuan kemanusiaan.
Pasukan Israel menangkap Madleen di perairan internasional pada Senin pagi dan menahan 12 awaknya.
Selain Ordu dan Acar, aktivis di atas Madleen adalah aktivis Swedia Greta Thunberg, Rima Hassan, Baptiste Andre, Pascal Maurieras, Yanis Mhamdi dan Reva Viard dari Prancis, Thiago Avila dari Brasil, Sergio Toribio dari Spanyol, Marco van Rennes dari Belanda dan Omar Faiad, seorang jurnalis Al Jazeera Mubasher, juga dari Prancis. []
Baca Juga: MER-C Salurkan Bantuan Ke Gaza di Tengah Krisis
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Usai Dijatuhi Sanksi Internasional, Menteri Israel Itamar Ben-Gvir Serbu Kompleks Al-Aqsa