Jakarta, 4 Muharram 1438/5 Oktober 2016 (MINA) – Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia menyelenggarakan acara Simposium Internasional Kehidupan Keagamaan pada hari ini 4 Oktober hingga 6 Oktober 2016 mendatang di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat.
Simposium tersebut mengangkat tema “Managing Diversity, Fostering harmony/Mengelola Keberagaman, Membina kerukunan”. Dalam Konferensi Persnya, Kepala Badan Litbang Serta Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama R.I Abdurrahman Mas’ud megatakan, konflik antar umat beragama di Indonesia memeiliki penyebab yang beragam.
“Konflik antar umat beragama di Indonesia mempunyai sejumlah penyebab seperti misalnya ada rasa eksklusifitas dalam suatu ajaran agama tertentu, dan penyebaran paham agama yang cenderung provokatif,” ujarnya.
Namun Mas’ud juga menjelaskan bahwa faktor lain penyebab konflik yang terjadi di Indonesia justru lebih banyak bukan disebabkan atas alasan keagamaan, melainkan faktor lain seperti, faktor sosial, ekonomi, bahkan politik.
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Pemerintah sendiri selalu memberikan penyuluhan dan sosialisasi disetiap wilayah demi mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, terutama di wilayah yang rentan,
“Untuk mencegahnya di tiap-tiap daerah, kami mempunyai bagian penyuluhan agar tidak semakin meluas,” katanya.
Acara Simposium Internasional Kehidupan Keagamaan ini diikuti oleh 150 peserta dari berbagai macam negara. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah agar pemerintah juga mendapatkan masukan dan saran dari para peserta simposium yang berasal dari kalangan akademisi untuk mengatur kehidupan umat beragama di Indonesia yang sangat beragam. (L/M09/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian