Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenag Akan Susun Buku Kisah dalam Al-Quran

Hasanatun Aliyah - Kamis, 6 April 2023 - 15:52 WIB

Kamis, 6 April 2023 - 15:52 WIB

4 Views

Jakarta, MINA – Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag akan menyusun buku dongeng/kisah dalam Al Quran. Buku ini dikemas untuk memberikan inspirasi bagi anak-anak terkait moderasi beragama.

“Sebagian besar isi Al Quran itu berisi tentang kisah-kisah. Mungkin jika tidak didasari dengan iman, bisa saja kita bosan dengan kisah yang berulang. Tapi ternyata, seperti dijelaskan dalam kitab-kitab, yang dikonstruksi oleh para sejarawan, peristiwa dalam cerita itu bisa jadi terulang, tetapi menyenangkan,” jelas Guru Besar UIN Sunan Kalijaga ini dalam Workshop Penyusunan Buku Dongeng perspektif Moderasi Beragama dalam Pendidikan Al-Quran di Jakarta, Rabu, (4/5).

Waryono menjelaskan, cerita-cerita dalam Al-Quran mengandung ‘ibrah (pelajaran). “Nah poinnya, apa yang diceritakan di dalam Al-Quran ini perlu dicari hikmahnya (hikmatut tasyri’-nya). Maka, buku yang akan bertajuk ‘Sang Uswah Hasanah: Kisah Para Kekasih Allah SWT’ ini sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama kepada anak-anak kita sejak dini,” tutur Waryono.

Sebelumnya, ia menjelaskan, salah satu tantangan konkret masa kini adalah anak-anak yang sudah memiliki akses penuh dengan gawai. Maka, buku ini harus mudah diakses, termasuk oleh orang tua dan masyarakat, sehingga mereka dapat memberikan bekal nilai-nilai moderasi beragama sejak dini kepada anak-anaknya. Hal itu akan menjadi bekal mereka dalam berinteraksi dengan masyarakat luas.

Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK

Kasubdit Pendidikan Al Quran, Mahrus menggarisbawahi pentingnya pesan moderasi beragama melalui Dongeng/Kisah dalam Al-Quran bagi Lembaga Pendidikan Al Qur’an (LPQ). Ia menyampaikan, kisah-kisah ini jangan hanya dilihat dari ceritanya saja, tapi harus dengan pendekatan ilmu.

“Penulisan ceritanya harus moderat. Terlebih kisah ini untuk konsumsi publik. Jika tidak moderat bisa tidak fokus. Moderasi itu sesuatu yang tidak ekstrem dan berada di tengah-tengah. Nah, buku ini diharapkan dapat menanamkan sifat yang moderat, toleran, anti kekerasan dan berbasis pada budaya/ lokalitas untuk anak-anak kita,” terang Mahrus. (R/R5/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia