Jakarta, MINA – Kementerian Agama mengapresiasi peran para guru tahfiz Al-Quran di seluruh tanah air dalam membimbing, melatih, dan mencetak para penghafal Al-Quran.
“Keberhasilan putra-putri Indonesia dalam menghafal dan memahami Al-Quran, tidak dapat dicapai secara autodidak. Semua itu tidak lepas dari motivasi dan bimbingan guru tahfiz,” kata Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, M. Fuad Nasar usai meninjau dan menyaksikan babak final Musabaqah Hafalan Al-Quran dan Hadits (MHQH) Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz Alu Suud Rahimahullah Tingkat Nasional Ke-13 di Jakarta, demikian dikutip dari website Kemenag, Kamis (25/3).
“Program pendidikan tahfiz Al Quran yang diasuh oleh guru-guru penuh dedikasi di berbagai pelosok tanah air memiliki peran penting dalam membentuk kader-kader generasi umat dan bangsa yang beriman dan berakhlak mulia sebagai fondasi lahirnya generasi unggul,” tambahnya.
Menurutnya, MHQH menjadi salah satu barometer kemajuan pendidikan Al Quran dan Hadits di Indonesia, khususnya di bidang hafalan.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
“Sejauh ini, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang mendapat kepercayaan Saudi Arabia untuk menyelenggarakan musabaqah hafalan Al Quran dan Hadits sebagai amal jariyah dari keluarga Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz Alu Suud Rahimahullah,” jelas Fuad.
“Allah telah memudahkan umat Islam untuk menghafal firman-firmanNya yang terhimpun dalam kitab suci Al Quranul Karim. Semoga para penghafal Al Quran dan pengamal isi Al Quran diberi kemudahan dalam segala urusan keduniaan,” ujarnya.
MHQH tingkat nasional, dilaksanakan setiap tahun di Jakarta atas kerjasama Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi dan Kementerian Agama RI.
Berlangsung selama empat hari, 22 – 25 Maret 2021 di Jakarta. Event ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Kegiatan tersebut diikuti 250 Hafiz dan Hafizah dari 34 provinsi seluruh Indonesia.
Cabang musabaqah yang dilombakan terdiri atas hafalan Al-Quran 30 juz, 20 juz, 15 juz, dan 10 juz untuk putra dan putri.
Sementara hafalan Hadits hanya untuk putra dengan 100 Hadits beserta sanad (penyampai Hadits) dan 400 tanpa sanad.(R/Hju/R1)
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi
Mi’raj News Agency (MINA)