Kemenag-Muslimat NU Bahas Sinergi Bersama

Menag bersama Gubernur Jatim yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawangsa, Rabu (11/11/2020). (Foto: Fkusuma/Kemenag)

Jakarta, MINA – Menteri Agama Fachrul Razi hari ini menerima kunjungan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Khofifah Indar Parawangsa yang juga menjabat Gubernur Provinsi Jawa Timur.

Pertemuan berlangsung di Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat No 3-4 Jakarta. Hadir mendampingi Khofifah jajaran pengurus PP Muslimat dan pejabat Pemprov Jawa Timur, demikian keterangan resmi Kemenag yang dikutip MINA.

Pertemuan Ketum PP Muslimat NU Khofifah bersama Menag membahas keinginan besar masyarakat Jawa Timur untuk menjadi tuan rumah MTQ Nasional serta sejumlah program sinergi Muslimat NU dengan Kemenag, transformasi PTKIN serta digitalisasi dan teknologi di dunia pendidikan.

“Mengawali pertemuan ini kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Menteri Agama atas arahannya pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Muslimat NU beberapa waktu lalu,” ujar Khofifah Indar Parawangsa, Rabu (11/11).

“Kedua kami ingin menyampaikan keinginan besar masyarakat Jawa Timur untuk menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional. Kami sudah membentuk tim untuk mewujudkan Jatim sebagai tuan rumah MTQN termasuk koordinasi anggaran bersama DPRD Jawa Timur,” sambung Khofifah.

Ditambahkan Menteri Sosial era Kabinet Kerja (2014-2018) ini, salah satu alasan dibalik keinginan besar Provinsi Jawa Timur untuk menjadi tuan rumah MTQN yakni kafilah Jawa Timur belum pernah menembus tiga besar di ajang MTQN.

Terkait keinginan Jawa Timur menjadi tuan rumah MTQN ke-29 tahun 2022, Menag Fachrul Razi yang didampingi Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin mengatakan bahwa SK Penetapan Provinsi yang bakal menjadi tuan rumah MTQN 2022 sudah ditetapkan, yakni Provinsi Kalimantan Selatan.

“Tuan rumah MTQN ke-29 tahun 2022 sudah ditetapkan yaitu Provinsi Kalimantan Selatan dan tuan rumah STQ di Provinsi Maluku. Mungkin bisa dipertimbangkan untuk tuan rumah pada MTQN ke-30 pada tahun 2024,” kata Menag.

“Kami dengan senang hati menerima masukan, Mudah-mudahan kami bisa berbuat lebih banyak buat Jawa Timur dan bangsa Indonesia ini,” lanjut Menag.

Selain membahas keinginan Jawa Timur menjadi tuan rumah MTQN, pertemuan dengan Menag juga membahas rencana tranformasi IAIN Tulungagung menjadi UIN, penambahan MAN Insan Cendekia di Jatim, sinergi Muslimat NU dengan Kemenag dalam hal bimbingan perkawinan serta koloborasi dunia digitalisasi teknologi dengan religiusitas SDM.

“Jangan sampai teknologi mengendalikan manusia, bukan manusia yang mengendalikan teknologi. Untuk itulah kami Muslimat NU perlu kerjasama dengan Kemenag. Sebab pendidikan di bawah Muslimat NU itu cukup banyak mulai dari pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi,” kata Khofifah.

Di sisi lain, disampaikan Khofifah, tingginya tingkat perceraian di Provinsi Jawa Timur saat ini didominasi kaum guru dan tenaga medis.

Ia berharap Kemenag dapat melakukan riset terkait tingginya angka perceraian di kalangan guru di Jawa Timur, tentunya dengan melibatkan Muslimat NU dan mahasiswa PTKIN.

Dalam pertemuan tersebut hadir mendampingi Menag, diantaranya Dirjen Bimas Islam, Dirjen Pendidikan Islam, Stafsus Menag dan Kabag TU Pimpinan. (R/R1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.