Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenag Rukyatul Hilal Sabtu, 29 Maret: Bukan Sekedar Melihat, Tapi Soal Pembuktian

Ali Farkhan Tsani Editor : Widi Kusnadi - Jumat, 28 Maret 2025 - 06:49 WIB

Jumat, 28 Maret 2025 - 06:49 WIB

74 Views

Dokumentasi Konferensi Pers Hasil Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan 1446H di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta, Jumat (28/2/2025).(Foto: Doc MINA)

Jakarta, MINA – Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Prof. Dr. Abu Rokhmad mengatakan, rukyatul hilal 1 Syawal akan dilaksanakan pada Sabtu (29/3), dan menekankan hal itu buklan sekedar melihat tapi soal pembuktian.

“Ini bukan cuma soal melihat hilal, ini soal pembuktian. Kita ingin pastikan, hitungan hisab yang akurat hingga ke detik benar-benar sesuai dengan kenyataan. Di sini letak keindahannya, karena pergerakan benda langit itu dinamis,” ujar Abu Rokhmad, pada rakor daring persiapan pelaksanaan rukyatul hilal awal Syawal 1446 H/2025 M., Kamis (27/3).

Rakor diikuti oleh para Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) pada Kanwil Kemenag Provinsi se-Indonesia.

Abu Rokhmad menambahkan, meskipun hasil hisab menunjukkan hilal masih di bawah ufuk, proses rukyat tetap penting. Ini bukan soal repot atau tidak, melainkan wujud cinta pada ilmu astronomi dan bagian dari sunnah Rasulullah.

Baca Juga: Malam ke-29 Ramadhan, 100.000 Jamaah Shalat Tarawih di Masjidil Aqsa

“Ada yang bertanya, kenapa harus repot-repot kalau sudah jelas hasilnya? Justru di sini letak tantangannya. Ini bukan soal hasil semata, tapi soal proses, soal pembuktian ilmiah, dan soal syiar Islam,” lanjutnya.

Menurutnya, Kemenag memprediksi Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Prediksi ini didasarkan pada perhitungan astronomi (hisab) yang menunjukkan bahwa hilal masih berada di bawah ufuk pada akhir Ramadan.

Ia mengatakan, berdasarkan hisab, posisi hilal pada 29 Ramadan 1446 H masih berada di kisaran -3 hingga -1 derajat. Artinya, secara teori, hilal tidak akan terlihat, sehingga kemungkinan besar Idul Fitri akan jatuh pada 31 Maret 2025.

Meski demikian, Kemenag tetap akan melakukan pemantauan hilal (rukyatul hilal) di 30 titik di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memverifikasi perhitungan hisab serta sebagai bagian dari syiar Islam dan layanan keagamaan pemerintah.

Baca Juga: Khutbah Idul Fitri 1446 H: Peradaban Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamin untuk Pembebasan Al-Aqsa dan Palestina

Abu menjelaskan, bahwa kriteria Imkanur Rukyat yang disepakati oleh Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) mensyaratkan ketinggian hilal minimal 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat agar dapat diamati.

Sidang Isbat untuk menentukan awal Syawal 1446 H akan digelar pada Sabtu, 29 Maret 2025. Sidang ini akan diawali dengan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB yang menghadirkan berbagai ahli, termasuk perwakilan ormas Islam, ahli falak, BMKG, BRIN, LAPAN, serta perwakilan duta besar negara sahabat. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Khutbah Idul Fitri: Mengokohkan Ukhuwah, Meneguhkan Dukungan untuk Pembebasan Al-Aqsa

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Palestina
Dunia Islam
Dunia Islam
Ramadhan 1446 H