Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenag Siapkan Tiga Skema Pemberangkatan Jamaah Haji Tahun Depan

Hasanatun Aliyah - Rabu, 26 Agustus 2020 - 12:56 WIB

Rabu, 26 Agustus 2020 - 12:56 WIB

6 Views

Suasana Masjidil Haram saat jamaah menjaga jarak sosial dalam melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah saat musim haji di tengah pandemi penyakit virus corona di kota suci Mekah, Arab Saudi, Jumat (31/7/2020).

Jakarta, MINA – Kementerian Agama RI mulai mempersiapkan skema pemberangkatan jamaah haji tahun 1442H/2021.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar mengatakan, pihaknya akan menyiapkan tiga skema pemberangkatan jamaah haji tahun depan.

“Untuk pemberangkatan jamaah haji 1442H, kita akan menyiapkan tiga skema,” terang Nizar di Jakarta, seperti dikutip dari Kemenag.go.id, Rabu (26/8).

Menurutnya, tiga skema dipersiapkan karena pandemi Covid-19 yang tengah melanda Indonesia dan dunia belum dapat dipastikan kapan berakhirnya.

Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK

Skema pertama, jika Covid-19 sudah tidak ada atau kondisi normal dan kuota haji juga kembali normal. Jamaah yang batal keberangkatannya pada tahun ini, akan diberangkatkan tahun 2021.

Untuk jamaah yang awalnya berangkat tahun 2021, akan mundur tahun berikutnya. “Kecuali, jika tahun depan Indonesia mendapatkan tambahan kuota,” ujarnya.

Skema kedua, Covid-19 belum sepenuhnya hilang sehingga ada pembatasan atau pengurangan kuota.

“Jika diasumsikan berkurang 50 persen dari kuota saat ini, tentu akan ada jamaah yang mundur lagi keberangkatannya. Ini juga akan berakibat pada daftar tunggu yang semakin panjang,” tuturnya.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal

Pengurangan kuota menjadi 50 persen, kata Nizar, juga akan berdampak pada penambahan biaya. Apalagi jika proses layanan, baik penerbangan, akomodasi, dan konsumsi harus menerapkan protokol kesehatan.

Aspek penerbangan misalnya, pesawat yang biasanya bisa menampung 400 penumpang, hanya akan diisi 200 orang. Demikian juga bis jamaah di Tanah Air dan Arab Saudi, hanya boleh diisi 50 persen penumpang.

“Protokol kesehatan tentu juga akan diterapkan di asrama haji, termasuk penyediaan layanan swab dan ruang isolasi,” tegas Nizar.

Skema ketiga, kata Nizar, jika wabah Covid-19 masih tinggi dan belum dapat tertangani, ada kemungkinan terjadi lagi pembatalan pemberangakatan jamaah haji.

Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri

“Skema ini masih akan terus dimatangkan sesuai dengan perkembangan penanganan Covid di Indonesia, Arab Saudi, dan dunia,” tandasnya. (R/R5/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Update Bencana Sukabumi:  Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian

Rekomendasi untuk Anda

Haji 1445 H
Indonesia
Indonesia
Timur Tengah
Indonesia