Bekasi, MINA – Pemerintah Indonesia kembali mengambil langkah strategis dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia di pedesaan. Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) berkolaborasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk mencanangkan program Satu Desa Satu Majelis Taklim, sekaligus memberantas buta huruf Al-Quran.
Program tersebut resmi diluncurkan dalam sebuah acara di Masjid Izzatul Islam Grand Wisata, Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin (24/3).
Menteri Desa PDT, Yandri Susanto, menyoroti keprihatinannya terhadap menurunnya tradisi mengaji di kalangan anak-anak desa. Ia menegaskan, membangun moral dan karakter masyarakat sama pentingnya dengan pembangunan infrastruktur.
“Kolaborasi ini sangat krusial karena membangun moral manusia adalah tantangan yang jauh lebih besar daripada sekadar membangun infrastruktur,” ujar Yandri.
Baca Juga: Kemenag Kembali Buka Pelunasan Biaya Haji Reguler Tahap II
Program tersebut bertujuan menjadikan majelis taklim sebagai pusat pembelajaran keagamaan sekaligus wadah mempererat hubungan sosial masyarakat desa. Dengan adanya majelis taklim di setiap desa, diharapkan nilai-nilai moral dan spiritual masyarakat dapat semakin berkembang, sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan peradaban desa.
Sebagai langkah konkret, Kemendes PDT bersama Kemenag akan menyelenggarakan perlombaan majelis taklim di seluruh desa di Indonesia. Kompetisi itu diharapkan dapat meningkatkan semangat keagamaan dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan keagamaan.
“Kita akan memulai dengan membangun majelis taklim, Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ), dan juga sarana keagamaan bagi agama lain agar kehidupan sosial masyarakat desa semakin maju, beradab, dan bermanfaat bagi dunia dan akhirat,” tambah Yandri.
Sebagai bentuk dukungan terhadap program itu, Kemendes PDT dan Kemenag menandatangani Perjanjian Kerja Sama yang disaksikan langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar. Kesepakatan tersebut melibatkan Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Nugroho Setijo Nagaro serta Dirjen Bimas Islam Kemenag Abu Rokhmad, yang akan bertanggung jawab dalam implementasi program.
Baca Juga: Presiden Prabowo Lantik 31 Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh
Selain peluncuran program, kedua kementerian juga menyerahkan bantuan berupa Al-Quran, mukena, sarung, dan buku tulis kepada masyarakat dan majelis taklim di wilayah setempat. Bantuan tersebut merupakan bagian dari upaya mendorong akses lebih luas terhadap pendidikan agama di desa-desa.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Eddy Hartono, perwakilan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Perwakilan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, serta Ketua Forum Silaturahmi Ulama Indonesia Kiai Kholid Hidayat Hasyim. Juga hadir Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin, Kepala Kemenag Jawa Barat Ajam Mustajam, dan Kepala Kemenag Bekasi Shobirin.
Dari pihak pemerintah daerah, hadir Wakil Bupati Bekasi Ade Surya Atmaja, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bekasi, serta kepala desa se-Kabupaten Bekasi. Sementara dari Kemendes PDT, mendampingi Mendes Yandri, hadir Wakil Menteri Desa PDT Ahmad Riza Patria, Sekjen Taufik Madjid, serta pejabat tinggi lainnya.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap program Satu Desa Satu Majelis Taklim dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan masyarakat desa yang lebih religius, berkarakter, dan harmonis. Ke depan, Kemendes PDT dan Kemenag berkomitmen memperluas cakupan program ini agar menjangkau seluruh desa di Indonesia.[]
Baca Juga: Truk Sumbu Tiga Non Sembako dan BBM Dilarang Beroperasi di Jalur Mudik Mulai 24 Maret 2025
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: KNEKS Dorong Himbarsi jadi Sahabat UMKM