Jakarta, MINA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengalokasikan dana sebesar Rp246 miliar untuk pemulihan pendidikan pascagempa di Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Kemendikbud telah mengalokasikan 246 miliar rupiah untuk pemulihan pendidikan pascabencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy di kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa (16/10).
Dana tersebut akan disebar di berbagai wilayah terdampak. Adapun langkah strategis yang telah dilaksanakan di antaranya adalah aktivasi pos pendidikan yang berpusat di kantor Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).
Menurut data dari Sekretariat Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) per 16 Oktober 2018, terdapat 1.185 sekolah, serta sebanyak 177.166 peserta didik mulai dari pendidikan usia dini sampai menengah dan 12.410 guru di Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong yang terdampak langsung bencana.
Baca Juga: Kantor Berita MINA-STISA ABM Resmi Jalin Kerjasama Pengembangan Jurnalistik dan Literasi Digital
“Saat ini kebutuhan kelas darurat 1.654, sementara yang terpasang 21 yang terpasang, dan komitmen pemerintah akan mendirikan 910 kelas darurat sementara. Cukup banyak sekolah di wilayah tersebut yang masih ditutup. Penilaian situasi dan kondisi masih berjalan, sehingga angka-angka tersebut masih dapat berubah,” ujarnya.
Menurut Mendikbud, pos terus memantau perkembangan temuan di lapangan terkait jumlah satuan pendidikan, peserta didik, serta tenaga pendidik dan kependidikan terdampak.
“Selain itu, di masa tanggap darurat, Kemendikbud juga telah mendistribusikan logistik berupa makanan, air mineral, obat-obatan, susu dan makanan bayi, selimut, serta bahan bakar minyak,” tambahnya. (L/R10/RS2)
Baca Juga: 88 Bus Merapat, Ini Imbauan untuk Jamaah Taklim Pusat Saat Arus Pulang
Mi’raj News Agency (MINA)