Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemendikbudristek Tunjuk UGM Jadi Pemimpin Tim Manajemen Kampus Merdeka

Hasanatun Aliyah - Kamis, 3 Maret 2022 - 10:45 WIB

Kamis, 3 Maret 2022 - 10:45 WIB

9 Views

Jakarta, MINA – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menunjuk Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai pemimpin Tim Project Management Office (PMO) Kampus Merdeka.

Hal itu dilakukan dengan penanganan Ditjen Diktiristek dengan UGM pada Rabu (2/3). Pembentukan Tim PMO Kampus Merdeka bertujuan untuk menyukseskan empat program unggulan (flagship) Kampus Merdeka pada tahun 2022.

Tim PMO Kampus Merdeka yang akan dipimpin oleh UGM terdiri atas 350 pegawai yang merupakan bagian internal UGM, pegawai institusi dari luar UGM (10%) dan pegawai kontrak.

Terkait Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Pelaksana tugas (Plt.) Dirjen Diktiristek Nizam menuturkan, rangkaian program MBKM khususnya magang menjadi salah satu transformasi besar di dalam dunia pendidikan tinggi. Hal ini bisa mendorong mahasiswa untuk mendapatkan kompetensi di luar dari program studi yang mahasiswa emban.

Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan

“Harapannya, mahasiswa mampu mengimplementasikan apa yang mereka dapat selama program MBKM berlangsung dan menjadi lulusan yang lebih siap dan handal dalam menyikapi dunia kerja ke depannya,” jelasnya.

Nizam menuturkan bahwa Presiden Jokowi sangat mengapresiasi program MBKM ini khususnya program magang karena ini merupakan program yang dibutuhkan oleh mahasiswa. Dari hasil survei, sekitar 90% mahasiswa puas dan sangat puas dan mereka merekomendasikan program ini untuk dilanjutkan ke adik-adik kelasnya.

Nizam melanjutkan, ke depannya akan banyak profesi yang bersifat statis dapat mengalami destruksi besar oleh teknologi. Salah satu contohnya Artificial Intelligence yang dapat membantu di bidang kesehatan.

“Oleh karena itu, kita harus membekali mahasiswa dengan kompetensi yang sebelumnya kita tidak pernah pikirkan ke depannya akan menjadi kompetensi yang dibutuhkan. Dengan mengikuti program MBKM ini, mahasiswa dapat mengumpulkan portofolio yang kaya untuk kebutuhan kerja di masa depan,” tambahnya.

Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung

Dalam kerja sama yang dilaksanakan dengan UGM, Ditjen Diktiristek mengharapkan hal ini dapat menjadi contoh transformasi kurikulum yang lebih cepat.

“Sebanyak 150 ribu mahasiswa ditargetkan oleh Presiden Jokowi untuk dapat bergabung dalam program magang bersama industri sehingga nantinya mampu menghasilkan generasi emas yang siap dan handal dalam menjawab tantangan di masa depan,” pungkasnya.

Program MBKM ini juga bisa menjadi suatu sarana untuk mengintegrasikan dan menyinergikan pendidikan tinggi akademik dan pendidikan tinggi vokasi di Indonesia.

Terkait hal ini, Plt. Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto optimis bahwa program ini dapat menjadi program yang mentransformasi pendidikan indonesia untuk lebih merdeka dengan inovasi-inovasi yang bisa membentuk karakter leadership, hard skills dan soft skills mahasiswa.(R/R5/P2)

Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris

Rekomendasi untuk Anda

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Abdul Haris
MINA Health
Peluncuran buku berjudul Panduan Penggunaan Generative Artificial Intelligence (GenAI) pada Pembelajaran di Perguruan Tinggi di Jakarta, Jumat (11/10/2024) (foto: Sajadi/MINA)
Indonesia
Indonesia
Tingkatkan Literasi Anak, Kemendikbudristek Sediakan Konten Edukatif di Platform Digital (foto:BKHM Kemendikbudristek RI)
Pendidikan dan IPTEK
Indonesia