Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kompetensi One Health Penting untuk Pencegahan Pandemi

sajadi Editor : Ali Farkhan Tsani - Rabu, 16 Oktober 2024 - 22:14 WIB

Rabu, 16 Oktober 2024 - 22:14 WIB

35 Views

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Abdul Haris
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Abdul Haris

Jakarta, MINA – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Abdul Haris mengatakan, kompetensi One Health penting dimiliki untuk mencegah terjadinya pandemi di masa mendatang, mengingat banyaknya penyakit zoonosis dan infeksius baru yang masih menjadi tantangan kesehatan di Indonesia.

“Tantangan ini memerlukan kolaborasi dan koordinasi lintas sektor dari berbagai disiplin ilmu,” kata Abdul Haris dalam acara penutupan Proyek USAID One Health Workforce Next Generation (OHW-NG) di Jakarta, Rabu (16/10).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Ditjen Dikti bekerja sama dengan Indonesia One Health University Network (INDOHUN) dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), melalui proyek OHW-NG dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi One Health pada sektor kesehatan masyarakat, kesehatan hewan dan kesehatan lingkungan hidup termasuk satwa liar.

Abdul Haris menyebut, selama lima tahun pelaksanaan proyek dihasilkan berbagai program yang melibatkan civitas akademika, pemerintah daerah, industri dan masyarakat yang telah berdampak cukup siginifikan.

Baca Juga: Manfaat Jeruk Lemon bagi Kesehatan Tubuh

Program dosen dan mahasiswa dalam menangani kasus zoonosis serta masalah kesehatan di daerah sekitar dilakukan melalui pelatihan One Health di beberapa universitas.

Pelatihan tersebut dilaksanakan oleh One Health Collaborating Center (OHCC), bekerjasama dengan universitas dan pemerintah serta masyarakat di daerah.

Saat ini terdapat delapan OHCC di Indonesia, yaitu Universitas Airlangga (Jawa Timur), Universitas Gadjah Mada (DI Yogyakarta), Universitas Udayana (Bali), Universitas Syiah Kuala (Aceh), Universitas Cenderawasih (Papua), IPB University (Jawa Barat), Universitas Hasanuddin (Sulawesi) dan Universitas Mulawarman (Kalimantan Timur).

Kemendikbudristek juga akan terus berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia Kebudayaan dalam menyusun berbagai kebijakan untuk mendukung implementasi One Health di Indonesia. []

Baca Juga: Ruqyah, Kunci Kesehatan Jiwa dan Kedamaian Hati

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Abdul Haris
MINA Health
Peluncuran buku berjudul Panduan Penggunaan Generative Artificial Intelligence (GenAI) pada Pembelajaran di Perguruan Tinggi di Jakarta, Jumat (11/10/2024) (foto: Sajadi/MINA)
Indonesia
Indonesia
Tingkatkan Literasi Anak, Kemendikbudristek Sediakan Konten Edukatif di Platform Digital (foto:BKHM Kemendikbudristek RI)
Pendidikan dan IPTEK
Indonesia