Jakarta, MINA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI menyiapkan pembelajaran darurat dan bantuan psikososial bagi para pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Erupsi yang terjadi sejak 3 November 20204 itu telah menyebabkan gangguan pada 66 satuan pendidikan di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura dengan 458 guru dan 5.383 siswa yang terdampak langsung.
“Kemendikdasmen berkomitmen untuk memastikan anak-anak yang terdampak bencana tetap mendapatkan akses pendidikan, walaupun dalam situasi darurat. Kami berupaya menghadirkan pembelajaran yang aman melalui fasilitas darurat serta dukungan psikososial,” ujar Sekretaris Jenderal, Suharti dalam keterangan yang diterima MINA, Rabu (13/11).
Kemendikdasmen akan mengoordinasikan layanan pendidikan darurat di beberapa titik pengungsian bersama pemerintah daerah setempat. Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Flores Timur telah menyelenggarakan pembelajaran darurat di delapan lokasi pengungsian secara bertahap mulai 9 November 2024.
Baca Juga: Anggota DPR Dorong Pendekatan Pencegahan Jadi Kunci Atasi Tambang Ilegal
Sementara ada tiga tenda dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial yang saat ini digunakan untuk kelas darurat.
“Kami akan melakukan pendampingan penyelenggaraan pendidikan dalam situasi darurat ini melalui Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi NTT, Balai Guru Penggerak Provinsi NTT, dan Seknas Satuan Pendidikan Aman Bencana,” lanjut Suharti.
Saat ini, bantuan untuk dukungan pendidikan yang telah disiapkan Kemendikdasmen meliputi 1) penambahan tenda ruang kelas darurat dan fasilitas belajar bagi siswa sebanyak 15 unit; 2) paket perlengkapan belajar sebanyak 1.570 paket; 3) paket masker dan family kit; 4) buku bacaan non teks pelajaran sebanyak 3.464 eksemplar; dan 5) bantuan dana.
Untuk mengoptimalkan penanganan bencana ini, Kemendikdasmen juga berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk rehabilitasi sarana pendidikan yang rusak. Sejumlah organisasi mitra pun turut serta dalam menyediakan layanan dukungan psikososial, distribusi perlengkapan sekolah, dan mendukung upaya pendataan dan respon pendidikan dalam situasi darurat. []
Baca Juga: Tegas terhadap Pengesahan RUU Minol, MUI Bentuk Tim
Mi’raj News Agency (MINA)