Gaza, MINA – Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina di Jalur Gaza, Ashraf Al-Qudra mengatakan 1.100 pasien terancam gagal ginjal termasuk 38 anak-anak karena kurangnya pasokan bahan bakar ke rumah sakit, Ahad (22/10).
Ashraf juga menyerukan agar bahan bakar disediakan untuk rumah sakit dan ambulans, Anadolu Agency melaporkannya.
Dia mengatakan tim layanan kesehatan juga telah mengidentifikasi penggunaan “senjata non-konvensional” yang menyebabkan luka bakar serius pada tubuh korban tewas dan terluka.
Dalam pernyataan terpisah, Kementerian meminta Mesir membuka perbatasan Rafah untuk memastikan masuknya bantuan dan keluarnya korban luka.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Konflik di Gaza yang berada di bawah pemboman dan blokade Israel sejak 7 Oktober, dimulai ketika kelompok Palestina Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak multi-cabang yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut dan udara.
Serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina.
Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza.
Setidaknya 4.651 warga Palestina termasuk 1.873 anak-anak dan 1.023 wanita gugur dalam serangan Israel di Gaza. (T/Mil/R7/R1)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza