Gaza, MINA – Kementerian Kesehatan Palestina pada Ahad (13/7) mengumumkan, genosida Israel yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023 menyebabkan 1.588 tenaga medis syahid.
Dr. Muneer Al-Boursh, Sekretaris Jenderal Kementerian mengatakan Israel telah membunuh Dr. Ahmed Qandeel, seorang konsultan bedah umum dan pilar komunitas medis Gaza. Quds News melaporkan.
“Kematiannya bukanlah pengecualian. Ini adalah bagian dari kampanye pemusnahan sistematis,” kata Al-Barsh.
Al-Boursh menambahkan bahwa dokter, perawat, dan paramedis menghadapi bahaya setiap hari.
Baca Juga: Pesan dari Gaza: Harapan Tidak Cukup untuk Menyelamatkan Nyawa
“Kami mendokumentasikan 1.588 tenaga kesehatan yang syahid saat menjalankan tugas kemanusiaan mereka,” katanya.
Rumah sakit di Gaza telah menjadi sasaran militer. Ambulans kini berfungsi sebagai peti mati bergerak, Al-Boursh memperingatkan. “Ini melanggar semua hukum dan norma internasional,” katanya.
“Mengapa membunuh dokter?. Karena kehadiran mereka berarti kehidupan. Ketahanan mereka menghancurkan mesin kematian. Penjajah takut pada penyembuh sama seperti mereka takut pada pejuang,” ujarnya.
Selama 21 bulan terakhir, genosida Israel telah menghancurkan sistem kesehatan Gaza. Tentara menghancurkan 34 dari 38 rumah sakit, baik negeri maupun swasta. Hanya empat rumah sakit yang masih beroperasi, itupun dengan kapasitas terbatas.
Baca Juga: MER-C Salurkan Ratusan Paket Bantuan untuk Janda dan Anak Yatim Gaza
Pembatasan Israel telah menghalangi tim medis internasional memasuki Gaza. Larangan ini memperparah kekurangan staf dan mendorong sistem ke ambang kehancuran.
Gaza kini menghadapi kekurangan obat-obatan dan peralatan yang parah. Para tenaga kesehatan berjuang keras merawat yang terluka dan sakit di bawah pemboman terus-menerus dan blokade yang melumpuhkan.
Dr. Al-Boursh mendesak aksi global untuk melindungi tenaga kesehatan dan memulihkan layanan medis di Gaza sebelum sistem tersebut sepenuhnya gagal. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sekitar 40.000 Jamaah Shalat Jumat di Masjidil Aqsa