Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenristekdikti Targetkan 500 Akademi dari Pesantren

Insaf Muarif Gunawan - Jumat, 11 Oktober 2019 - 23:26 WIB

Jumat, 11 Oktober 2019 - 23:26 WIB

4 Views

Jakarta, MINA – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti) Mohamad Nasir menargetkan 500 lembaga pendidikan akademi komunitas berbasis Pesantren di Indonesia.

Usai melakukan kunjungan kerja ke Universitas Jember, Menristekdikti Mohamad Nasir melakukan Peresmian dan Penyerahan Surat Keputusan Pendirian Akademi Komunitas di dua Pesantren di Jember, yaitu Akademi Komunitas Al-Hasan dan Akademi Komunitas Asshuniyah.

Seperti dikutif dalam rilis Kemenristekdikti Jakarta, Jumat (11/10), Menristekdikti Nasir mengatakan, Akademi Komunitas berbasis Pesantren dikembangkan berdasarkan potensi daerah masing-masing, demikian Infopublik melaporkan yang dikutip MINA.

Ia menjelaskan, Akademi Komunitas Al-Hasan fokus pada pengembangan produk kopi, sedangkan Akademi Komunitas Asshuniyah fokus pada bidang perikanan dan kelautan.

Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online

Sambungnya, Akademi komunitas berbasis pesantren tersebut berupa perguruan tinggi jenjang pendidikan Diploma 1 (D-1) dan Diploma 2 (D-2) yang bertujuan menyiapkan tenaga kerja yang profesional.

“Harapannya nanti para santri di samping menguasai ilmu agamanya, juga punya kompetensi yang lain di luar bidang agama. Program ini untuk menyiapkan tenaga kerja yang terampil dan profesional,” ujarnya.

Nasir menerangkan, pengetahuan umum tidak kalah penting bagi para santri sebagai modal dalam menjalani kehidupan, terutama pada era kemajuan di bidang teknologi digital pada era revolusi industri 4.0.

“Sehingga setelah keluar dari pesantren, para santri diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan bukan menjadi pencari kerja,” tegasnya.

Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

“Tidak lagi santri ke depan hanya pencari kerja, tapi bagaimana bisa menciptakan lapangan kerja. Bukan ‘job seeker, tapi job creator’. Ini yang harus kita dorong,” jelasnya.

Pada kunjungan kerja di Jember Menristekdikti didampingi oleh Sekretaris Ditjen Riset dan Pengembangan Prakoso, Direktur Pengembangan Teknologi Industri Ditjen Riset dan Pengembangan Hotmatua Daulay, Direktur Sarana Prasarana Ditjen Sumber Daya Iptek Dikti Mohammad Sofwan Effendi, Direktur Pengembangan Kelembagaan Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti Ridwan, serta turut hadir Rektor Universitas Jember serta tamu undangan lainnya. (R/Gun/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Pendidikan dan IPTEK