Kemenristekdikti Targetkan 500 Akademi Komunitas Berbasis Pesantren

Jember, MINA – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi () menargetkan akan lahir yang berbasis di Indonesia.

Hal itu disampaikan Menristekdikti Mohamad Nasir saat melakukan kunjungan kerja ke Universitas Jember pada Jumat (11/10), sekaligus melakukan Peresmian dan Penyerahan Surat Keputusan Pendirian Akademi Komunitas di dua Pesantren di Jember, yaitu Akademi Komunitas Al-Hasan dan Akademi Komunitas Asshuniyah.

Menurutnya, akademi komunitas berbasis pesantren dikembangkan berdasarkan potensi daerah masing-masing.

Misalnya, Akademi Komunitas Al-Hasan fokus pada pengembangan produk kopi, sedangkan Akademi Komunitas Asshuniyah fokus pada bidang perikanan dan kelautan. Akademi komunitas berbasis pesantren tersebut berupa perguruan tinggi jenjang pendidikan Diploma 1 (D-1) dan Diploma 2 (D-2) yang bertujuan menyiapkan tenaga kerja yang profesional.

“Harapannya nanti para santri di samping menguasai ilmu agamanya, juga punya kompetensi yang lain di luar bidang agama. Program ini untuk menyiapkan tenaga kerja yang terampil dan profesional,” ujarnya.

Nasir menjekaskan, pengetahuan umum tidak kalah penting bagi para santri sebagai modal dalam menjalani kehidupan, terutama pada era kemajuan di bidang teknologi digital pada era revolusi industri 4.0. Sehingga setelah keluar dari pesantren, para santri diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan bukan menjadi pencari kerja.

“Tidak lagi santri ke depan hanya pencari kerja, tapi bagaimana bisa menciptakan lapangan kerja. Bukan ‘job seeker, tapi job creator’. Ini yang harus kita dorong,” jelasnya. (R/R10/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.