Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementan: Stok Pangan Aman Selama Ramadhan di Tengah Pandemi COVID-19

Rendi Setiawan - Senin, 27 April 2020 - 00:56 WIB

Senin, 27 April 2020 - 00:56 WIB

7 Views

Jakarta, MINA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian menjamin stok pangan selama Ramadhan di tengah pandemi COVID-19 aman dengan cadangan yang cukup untuk beberapa bulan ke depan.

Dalam telekonferensi bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan neraca kebutuhan pangan cukup bagus dan terkendali dengan baik.

“Dari neraca pangan nasional kita, sebenarya kita punya neraca cukup bagus terkendali baik, cukup tersedia,” kata Mentan Yasin dalam telekonferensi yang dipantau melalui Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Ahad (26/4).

Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Pertanian menjamin solusi pangan rakyat agar stok pangan tersedia bagi 267 juta penduduk Indonesia.

Baca Juga: Shuling Kota Sabang, Ustaz Arif Ramdan Ajak Jamaah Peduli Masjid Al-Aqsa

Saat ini, dari neraca pangan nasional memiliki surplus cadangan kurang lebih 3,5 juta ton. Sementara pada kurun Februari hingga Mei lahan persawahan mampu memproduksi 12,4 juta ton beras.

Jika ditambah stok di Badan Urusan Logistik (Bulog) dan di penggilingan maka terdapat total stok sebanyak 15 juta ton beras.

Dalam hal ini, Kementerian Pertanian memiliki tiga pilihan pendekatan dalam skema pangan nasional yaitu optimistis, moderat dan pesimistis menilik keadaan lahan yang dapat menghasilkan beras dan aspek distribusi hingga sampai ke masyarakat.

Dari sisi optimistis, kata dia, terdapat stok 15 juta ton beras nasional dan kebutuhan beras nasional 7,6 juta ton lebih kurun Februari-Mei. Jika begitu akan ada sisa stok 7 juta ton lebih.

Baca Juga: Kumpulan Khutbah Jumat tentang Bahaya Judi Online Dikebut

Sementara dengan pendekatan moderat, lanjut dia, dari 3,5 juta ton stok yang ada dan skema kemampuan produksi beras turun 4 persen dari stok 12,4 juta ton maka tinggal 11 juta ton lebih. Sedangkan kebutuhan beras naik menjadi 7,6 juta-7,9 juta ton maka akan tetap tersisa stok dalam kisaran 7 juta ton beras.

Kemudian melalui pendekatan pesimistis, kata Yasin, dengan stok 3,5 juta ton, produksi 11,2 juta ton sementara kebutuhan beras nasional 8,3 juta maka akan tersedia sisa stok 6 juta ton hingga akhir Mei 2020.

“Kalau begitu bulan puasa dan Idul Fitri dalam kendali aman. Data sudah kami validasi sampai ke daerah. Semoga Allah memberi, ada inayah sehingga data ini menjadi data obyektif normatif,” pungkas Yasin. (L/R2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Rakor Haji untuk Maksimalkan Penyelenggaraan Tahun Depan

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah
Indonesia
Indonesia