Rabat, MINA – Kementerian Urusan Agama mengeluarkan pedoman baru untuk memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah haji pada bulan Agustus tahun ini.
Di bawah pedoman baru, peningkatan jumlah staf pendukung akan tersedia bagi para peziarah, dari saat mereka meninggalkan Maroko hingga ketika kembali ke rumah, Morocco World News melaporkan pada Senin (15/7).
Satu anggota staf pendukung akan tersedia bagi setiap 50 peziarah, untuk membantu dengan logistik.
Setiap tahun, selama bulan terakhir dari kalender Islam, jutaan umat Islam menuju Makkah di Arab Saudi untuk berhaji lima hari. Pada tahun 2018, lebih dari 2 juta jamaah melakukan haji, termasuk sekitar 32.000 orang Maroko.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Karena tingginya jumlah Muslim yang ingin berhaji, Arab Saudi mengalokasikan kuota haji ke masing-masing negara. Jamaah dipilih melalui pemungutan suara dan mendaftar ke paket penawaran yang meliputi penerbangan, akomodasi di Makkah, dan dukungan logistik selama berhaji.
Tahun lalu, sejumlah video warga Maroko di Makkah yang mengeluhkan kondisi ibadah haji menjadi viral. Para jamaah mengeluhkan kurangnya makanan, keterlambatan transportasi, dukungan yang tidak memadai, dan manajemen acara yang buruk secara keseluruhan.
Untuk membatasi terulangnya masalah ini pada 2019, Kementerian Urusan Agama telah menetapkan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh staf pendukung.
Anggota pendukung harus menyiapkan daftar kontak semua jamaah dalam kelompok mereka dan memastikan komunikasi teratur dengan mereka. Begitu tiba di Makkah, mereka juga harus berkoordinasi dengan Mutawif, orang yang bertanggung jawab menemani jamaah haji selama lima hari haji, untuk memastikan kelancaran ibadah haji.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Kementerian Urusan Agama Maroko menetapkan harga total paket haji Mekah tahun ini di MAD 49.906 (sekitar $ 5230). Perusahaan Maroko Royal Air Maroc dan perusahaan Arab Saudi Saudia adalah maskapai penerbangan yang ditunjuk. (T/Ast/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata