Gaza, MINA – Kementerian Wakaf dan Agama yang berbasis di Gaza pada Ahad (22/10) mengumumkan, serangan udara Israel di Jalur Gaza yang terkepung telah menghancurkan lima masjid lagi, sehingga totalnya menjadi 31 masjid dan 3 Gereja sejak 7 Oktober.
Pada hari Sabtu, laporan tersebut juga menyoroti pemboman Israel terhadap beberapa situs sipil seperti kantor pusat kementerian, stasiun radio Al-Quran milik kementerian, dan sebuah gereja, Middle East Monitor melaporkan.
Dikatakan bahwa 10 pegawai kementerian gugur akibat serangan ini, dan lainnya terluka.
Konflik di Gaza, di bawah pemboman dan blokade Israel dimulai ketika pejuang perlawanan Palestina, Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa (7/10), sebuah serangan mendadak multi-cabang yang mencakup rentetan peluncuran roket dan menyusup ke Ashkelon, wilayah pendudukan ilegal Israel melalui darat, laut, dan udara. Dikatakan bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Militer pendudukan Israel kemudian menanggapi serangan perlawanan Palestina dengan melancarkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, setidaknya 4.651 warga syahid di Gaza, termasuk 1.756 anak-anak dan 1.000 wanita telah tewas dalam serangan Israel di Gaza, sementara angkanya mencapai lebih dari 1.400 orang di Israel.
Sedangkan, korban di Tepi Barat, 90 syahid dan 1.400 warga dengan berbagai luka akibat peluru tembakan agresi militer pendudukan Israel.
Pada hari Sabtu, 20 truk bantuan kemanusiaan mulai memasuki Jalur Gaza dari perbatasan Rafah, Mesir. Ini merupakan pengiriman bantuan pertama ke Gaza sejak konflik bersenjata pecah antara Israel dan kelompok pejuang perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Dampak serang udara Israel yang masih berlangsung, di Gaza sedang mengalami krisis kemanusiaan yang parah, tidak adanya listrik, sementara air, makanan, bahan bakar, dan pasokan medis hampir habis. (T/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka