Gaza, MINA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan di Jalur Gaza yang diblokade mengumumkan rekonstruksi daerah kantong itu akan segera dimulai, weski ada kekhawatiran bahwa beberapa negara donor tidak akan memenuhi janji mereka.
Saat eskalasi terbaru Israel terhadap Gaza pada bulan Mei, Wakil Menteri PekerjaanUmum di Gaza, Naji Sarhan, menjelaskan, 1.500 unit rumah hancur total, dan 880 unit lainnya hancur sebagian dengan kerusakan parah, di samping 56.000 unit rumah yang hancur. mengalami kerusakan sedang hingga ringan, MEMO melaporkan, Jumat (17/9).
Dalam sebuah pernyataan eksklusif kepada Arabi21, ia menegaskan “proses rekonstruksi saat ini sedang bergerak maju,” mencatat bahwa Qatar telah bergabung dengan rencana rekonstruksi dan ingin memulai, serta Mesir. Masing-masing telah menjanjikan $500 juta, total $1 miliar.
Sarhan menyatakan, Duta Besar Mohammed Al Emadi saat mengunjungi Jalur Gaza baru-baru ini mengatakan, Qatar setuju memulai rekonstruksi pada Oktober 2021, termasuk membangun kembali unit-unit perumahan yang hancur total, dan unit-unit tidak layak huni lainnya yang rusak parah.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
“Berdasarkan kesepakatan ini, pemilik unit rumah dihubungi untuk menyiapkan rencana khusus yang diperlukan untuk rekonstruksi rumah mereka yang hancur,” jelasnya.
Dia mencatat, pejabat kementerian sendiri belum bertemu dengan delegasi insinyur Mesir yang tiba di Gaza pada Kamis (16/9).
Sarhan berharap, Arab Saudi dan Kuwait juga berkontribusi pada rekonstruksi Gaza.
“Kami optimis semua negara Arab, Islam, dan Eropa akan berkontribusi dalam proses pembangunan kembali Jalur Gaza,” katanya.
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
“Di masa lalu, ada banyak janji, dan banyak negara berjanji untuk membayar $ 5 miliar, tetapi hanya sekitar $ 800 juta yang benar-benar diberikan,” katanya, mengungkapkan harapan negara-negara yang berjanji untuk membiayai proses rekonstruksi akan menindaklanjuti janji mereka. (T/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza