Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemlu Pastikan Perlindungan WNI Peserta Global Sumud Flotilla ke Gaza

sajadi Editor : Rudi Hendrik - 21 detik yang lalu

21 detik yang lalu

0 Views

Gedung Kemlu RI di Jakrta (Foto: Fb Kemlu RI)

Jakarta, MINA – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Vahd Nabyl A. Mulachela menyampaikan, pemerintah telah menerima informasi mengenai 30 warga negara Indonesia (WNI) yang mengikuti misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla untuk mendobrak blokade militer Israel dan mengirimkan bantuan ke Jalur Gaza. Di antaranya terdapat empat relawan Aqsa Working Group (AWG).

Misi kemanusiaan itu dijadwalkan berlayar dari Tunisia menuju Gaza pada 10 September mendatang. Untuk itu, Kemlu RI telah berkoordinasi dengan KBRI di Tunis, Kairo, dan Roma guna memastikan perlindungan serta keselamatan para WNI yang tergabung dalam rombongan.

“Melalui KBRI Tunis, pemerintah telah menyediakan fasilitasi selama mereka berada di Tunisia serta menyampaikan gambaran risiko yang mungkin akan dihadapi ketika mereka berada di wilayah Gaza,” ujar Nabyl dalam keterangannya Ahad (7/9).

KBRI Tunis sebelumnya juga menggelar audiensi dan doa bersama dengan para relawan Indonesia Global Peace Convoy (IGPC).

Baca Juga: Dewan Pers Sambut Positif Uji Materi Pasal Perlindungan Wartawan ke MK

Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi menegaskan, partisipasi Indonesia dalam pelayaran ini menunjukkan komitmen kuat RI dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan pembebasan blokade Gaza.

Lima kapal dari Indonesia yang bergabung dalam flotilla tersebut dinamai dengan nama pahlawan bangsa, yaitu Soekarno, Diponegoro, Hasanuddin, Pati Unus, dan Malahayati.

Global Sumud Flotilla sendiri membawa pesan kuat kepada dunia internasional bahwa genosida dan blokade Israel terhadap lebih dari dua juta penduduk Gaza tidak boleh dibiarkan. Misi ini juga melibatkan sejumlah negara lain, antara lain Malaysia, Amerika Serikat, Belanda, Brasil, Italia, Kolombia, Maroko, Sri Lanka, dan Tunisia. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Presiden Prabowo: Sebagian Tuntutan 17+8 Masuk Akal, Ada yang Perlu Dirundingkan

Rekomendasi untuk Anda