Jakarta, MINA – Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Teuku Faizasyah kembali menegaskan, Indonesia tetap fokus mendukung perjuangan rakyat Palestina, meski sudah beberapa kali diterpa isu akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
“Fokus Indonesia sendiri tetap pada dukungan bagi perjuangan Palestina mendapatkan keadilan dan kemerdekaan,” kata Faizasyah melalui pesan singkat kepada MINA, Sabtu (29/1).
Pernyataan Jubir Kemlu tersebut muncul terkait pameran foto sejarah Holocaust dan pembukaan Museum Holocaust di Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara pada Kamis (27/1).
Beberapa pihak merasa keberatan dengan pendirian Museum tersebut, karena disinyalir sebagai upaya untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel dan dapat menyulut kemarahan
masyarakat Indonesia yang konsisten membela Palestina.
Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Kerja Sama Luar Negeri dan Hubungan Internasional, Prof DR Sudarnoto Abdul Hakim kepada MINA, mengatakan: “Menurut saya perlu diwaspadai juga gerakan-gerakan komunitas Yahudi di Indonesia itu termasuk di Minahasa, jangan sampai menyinggung perasaan umat Islam atau bangsa Indonesia pada umumnya. Mereka harus paham betul dengan falsafah bangsa kita, termasuk pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 itu.”
Dia meluruskan sikap menolak kehadiran Museum Holocaust ini bukan berarti memusuhi warga Yahudi, namun sikap menentang paham Zionisme yang identik dengan kolonialisme dan rasialisme.
Sementara itu, Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG) M Anshorullah mengatakan, inisiatif pembangunan Museum tidak sejalan dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea Pertama dan juga tidak sensitif terhadap derita rakyat Palestina yang berkepanjangan sekaligus menciderai perjuangan kemanusiaan dalam menghapus apartheid dan kolonialisme.
“Aqsa Working Group mendesak agar pemerintah segera mencabut izin dan menutup Museum Holocaust di Minahasa ini. Penutupan museum yang dibangun oleh Zionis Israel ini sesuai dengan seruan Presiden Soekarno bahwa “Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan, maka selama itu pula bangsa Indonesia berdiri menantang Israel. Sedangkan Presiden Joko Widodo juga tegas menyerukan boikot produk Israel yang disampaikan pada KTT OKI tahun 2016 di Jakarta,” tegas M Anshorullah. (L/RE1/P1)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Kamis Ini
Mi’raj News Agency (MINA)