Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenali Beda Daging Sapi dan Babi

kurnia - Jumat, 15 Mei 2020 - 07:13 WIB

Jumat, 15 Mei 2020 - 07:13 WIB

73 Views ㅤ

Bogor, MINA – Hari raya Idul Fitri tinggal menghitung hari. Masyarakat bersiap untuk menyerbu barang sembako di pasaran. seperti minyak, beras, telur, dan sembako lainnya kemungkinan akan mengalami kenaikan harga. Salah satu yang tak luput dari pantauan adalah daging sapi.

Umumnya, sajian daging sapi menjadi menu utama disaat hari raya. Tak heran jika permintaan daging sapi di pasaran melonjak. Hal inilah kemudian banyak dimanfaatkan oleh oknum nekad mengoplos daging sapi dengan daging babi untuk mendapatkan keuntungan berlipat.

Untuk menghindari hal tersebut, Dr. Ir. Joko Hermanianto, Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB), membagikan lima aspek yang bisa dilihat secara kasat mata dalam membedakan daging sapi dan daging celeng.

Pertama, Warna Daging

Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen

Warna daging babi lebih pucat dari daging sapi. Warna daging babi mendekati warna daging ayam. Namun perbedaan ini tak dapat dijadikan pegangan utama, karena warna pada daging babi oplosan biasanya dikamuflase dengan pelumuran darah sapi.

Meski demikian, kamuflase ini dapat dihilangkan dengan perendaman dengan air selama beberapa jam. Selain itu, ada bagian tertentu dari daging babi yang warnanya mirip sekali dengan daging sapi sehingga sangat sulit membedakannya.

Kedua, Serat Daging

Dari segi serat perbedaan terlihat dengan jelas antara kedua daging ini. Pada sapi, serat-serat daging tampak padat dan garis-garis seratnya terlihat jelas. Sedangkan pada daging babi, serat-seratnya terlihat samar dan sangat renggang. Perbedaan ini semakin jelas ketika kedua daging direnggangkan secara bersamaan.

Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku

Ketiga, Lemak Daging

Perbedaan lemak terdapat pada tingkat keelastisannya. Daging babi memiliki tekstur lemak yang lebih elastis sementara lemak sapi lebih kaku dan berbentuk. Pada sapi, lemak ada yang tampak padat dan sebagian lagi berbentuk serat yang menempel pada daging. Sedangkan pada daging babi, gumpalan lemak terkumpul pada ruas tertentu dan berlapis.

Selain itu, lemak pada babi sangat basah dan sulit dilepas dari dagingnya. Sedangkan lemak sapi agak kering dan tampak berserat. Namun, kita harus berhati-hati karena pada bagian tertentu seperti ginjal, penampakan lemak babi hampir mirip dengan lemak sapi.

Keempat, Tekstur Daging

Baca Juga: UMK Wajib Sertifikasi Halal 17 Oktober 2026: Bagaimana dengan Produk Luar Negeri?

Tekstur pada daging sapi lebih kaku dan padat dibanding dengan daging babi yang lembek dan mudah diregangkan. Melalui perbedaan ini sebenarnya ketika kita memegangnya pun sudah terasa perbedaan yang nyata antara keduanya. Tekstur daging babi sangat kenyal dan mudah direkahkan. Sementara daging sapi terasa solid dan keras sehingga cukup sulit untuk diregangkan.

Kelima, Aroma Daging

Daging babi memiliki aroma khas, sementara aroma daging sapi adalah anyir seperti yang telah diketahui semua masyarakat. Aroma inilah yang dapat menjadi senjata paling ampuh untuk membedakan daging sapi dan daging babi. Berbeda dengan warna yang bisa dikamuflase dan dicampur, aroma kedua daging ini tetap dapat dibedakan.

Sayangnya kemampuan membedakan melalui aromanya ini membutuhkan latihan yang berulang-ulang karena memang perbedaannya tidak terlalu signifikan. Jadi agak sedikit susah bagi kita yang belum pernah sama sekali mencium bau daging babi.

Baca Juga: BPJPH, MUI, dan Komite Fatwa Sepakati Solusi Masalah Nama Produk Halal

Terdapat dua aspek lainnya yang juga bisa membantu konsumen dalam membedakan daging sapi dan daging celeng, yakni karakteristik umum daging dan lokasi penjualan.

Secara umum, karakteristik daging babi ternak dan babi hutan (celeng) mirip satu sama lain. Keduanya jelas memiliki perbedaan yang cukup banyak dengan daging sapi. Namun, ketika kedua jenis daging tersebut telah dicampurkan, apalagi setelah dikamuflase dengan darah sapi, keduanya menjadi sangat sulit untuk dibedakan.

Kemudian, lokasi penjualan daging babi biasanya dilakukan di tempat yang agak gelap dan terpisah dari yang lainnya. Hal ini untuk menghindari pusat perhatian dari orang banyak. Selain itu, dengan lokasi penjualan yang terpisah dengan daging sapi, konsumen akan lebih sulit mencari pembanding sehingga sulit untuk membedakan apakah itu daging sapi murni atau oplosan.

Perlu diketahui, biasanya daging sapi yang dioplos dengan daging babi ini tidak akan terus diletakkan di meja penjual, melainkan hanya akan dikeluarkan ketika ada yang menanyakan “adakah daging yang murah”. Untuk itu, masyarakat sebaiknya waspada bila ada penjual yang menjual dagingnya lebih murah dibandingkan dengan penjual lainnya. (A/R3/RS3)

Baca Juga: BPJPH, MUI Tuntaskan Nama Produk Bersertifikat Halal

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: LPPOM Tegaskan Sertifikasi Halal Bagi Retailer

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Indonesia
Kolom
MINA Preneur