Jakarta, MINA – Amirania Tours & Travel ingin mengajak para pelancong dari Indonesia untuk mengenal dari dekat sejarah Islam di negara-negara di Asia Tengah, pecahan negara Uni Soviet, salah satunya adalah Uzbekistan.
Suriati Uwes perwakilan dari Amirania Tours & Travel menjelaskan, pihaknya bakal memberangkatkan 20 orang untuk melakukan perjalanan religius selama tujuh hari ke Uzbekistan. Rencananya ziarah tersebut dilakukan dari 15 hingga 21 Maret 2020 mendatang.
Menurutnya, perjalanan religius ini sekaligus ingin mengulang kembali kejayaan Islam pada abad ke-11 lalu, yang lebih dikenal dengan Silk Road atau Jalur Sutra.
“Insya Allah, kami adalah pelopor untuk perjalanan religius yang menggabungkan wisata dan edukasi tentang negara-negara Islam bekas Uni Soviet, kami menyebutnya Islamic Heritage Tour,” ujar Suriati sebagaimana keterangan pers yang diterima MINA, Kamis (16/1).
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Untuk perjalanannya ke Uzbekistan, lanjut dia, peziarah bakal terbang langsung dari Jakarta ke Tashkent, dan bermalam di ibukota Uzbekistan tersebut. Perjalanan akan dilanjutkan keesokan harinya dari Tashkent ke kota Bukhara yang indah dan merupakan sisa peninggalan masa kejayaan kekaisaran Persia di Asia Tengah.
Kemudian mengunjungi Sitorai Moxi Hossa, rumah musim panas Emir Bukhara Ismail Samonid yang indah dengan kebun mawar yang beraneka ragam, hidup bagaikan seorang putri raja. Lalu ke Makam Ismail Samonid, Museum Air di Bukhara Chasma Ayub, setelah itu rombongan akan kembali ke hotel dan bermalam di Bukhara yang sudah berusia 2.000 tahun lebih itu.
Suriati yang juga Ketua Korps Mubaligh/Mubalighoh Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini menambahkan bahwa di Bukhara perjalanan dilanjutkan ke beberapa tempat yang kental dengan sejarah Islam diantaranya mengunjungi Poi-Kalyan Ensemble yang berfungsi sebagai Madrasah Miri-Arab, Taqi sebagai pusat perdagangan dan mengunjungi tempat pembuatan karpet Uzbek yang terkenal sangat Indah.
“Pada hari keempat rombongan akan dibawa mengunjungi kota tua lainnya, Samarkand, dihari kelima itu, rombongan bakal mengunjungi makam Amir Timur, pendiri Uzbekistan atau biasa disebut Gur-Emir, kemudian ke Registan Ensemble, Shah-i-Zinda necropolis,” imbuhnya yang senang traveling itu.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Karena sejarah dan budaya, kawasan Registan bersama Kota Tua Samarkand ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Perempuan berusia 69 tahun itu juga menjelaskan lebih lanjut bahwa rombongan akan diajak mengunjungi tempat pembuatan sutra yang terkenal yang masih menggunakan kertas tradisional. Di sana, rombongan akan diajak mengikuti pembuatan kertas sutera.
“Ziarah ke makam Nabi Daniel yang berada di komplek pemakaman yang indah di Samarkand, dihari selanjutnya rombongan akan kembali ke ibukota Tashkent dan akan dibawa ke pegunungan Chimgan,” jelasnya.
Suriati yang dapat dihubungi di nomor 0856 5968 9550 melalui pesan Whatsapp ini mengajak warga Muslim Indonesia untuk mengikuti perjalanan religius yang amat berharga tersebut sambil menikmati wisata lain di Uzbekistan yang terkenal dengan julukan negeri dongeng.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
“Keindahannya bagaikan dalam kisah-kisah di negeri dongeng. Sebelum ajal menjemput, pergilah berziarah ke Ubezkistan yang merupakan rumah para Imam besar; Imam Al-Bukhari, Imam Ibnu Sina, Imam Tirmizi dan juga Hazrati Imam di kota Tashkent yang masih menyimpan Al-Quran pertama di dunia yang masih menggunakan huruf Kuffi,” pungkasnya.
Presiden Pertama Repubik Indonesia, Soekarno, disebut-sebut memiliki andil yang sangat besar dan melegendaris bagi masyarakat Uzbekistan saat Soekarno diundang ke Moskow oleh Nikita Kruschev namun Soekarno meminta syarat bahwa ia akan datang memenuhi undangan apabila Kruschev dapat menemukan makam perawis Hadits, Imam besar Al-Bukhari yang sangat dihormati oleh umat Islam di seluruh dunia.
Sebagai penghimpun hadis dari Rasulullah SAW, Imam Bukhori telah menuliskan sebanyak 9082 hadis dalam karya monumentalnya yang berjudul Al-Jami’ Al-Shahil yang dikenal sebagai Shahih Bukhori.
Amirania Tours & Travel bagian dari Amirania Foundation merupakan wadah bagi mereka yang memiliki ketertarikan untuk belajar bersama tentang sejarah masa Jalur Sutra yang penuh keberagaman etnik, suku bangsa, seni & budaya yang menyatu pada bangsa-bangsa yang berasal dari Asia, Eropa, dan Afrika.
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng
Amirania Foundation juga telah menyelenggarakan program literasi bersama para duta besar negara sahabat di beberapa sekolah dan kampus yang bertujuan untuk memperkenalkan pendidikan serta budaya yang dikemas dalam sajian program literasi yang khas.
Amirania Foundation selanjutnya akan lebih mengembangkan kiprahnya dalam ikatan lintas budaya di Eurasia yang terkait dengan masa kegemilangan Jalur Sutra mulai abad ke-11 yang berpusat di Asia Tengah namun ada relasi kuat dengan Indonesia.(L/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Wapres: Ekonomi Syariah Arus Baru Ketahanan Ekonomi Nasional