Nairobi, MINA – Biro Sertifikasi Halal (KBHC) Kenya akan menyelenggarakan Pameran Halal di Sarit Centre, ibukota Nairobi pada 20 dan 21 Oktober.
Menurut panitia, penyelenggaraan pameran halal untuk memberikan peluang bagi perusahaan bersertifikat halal memamerkan produk dan layanan mereka.
Pameran di bawah tema “Kenali Pilihan Anda” akan memberikan kesempatan bagi Muslim dan non-Muslim untuk memahami lebih jauh tentang industri dan sertifikasi halal. Citizen Digital melaporkan.
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
“Pameran ini merupakan peluang bagi warga Kenya untuk berinteraksi dan memahami lebih lanjut tentang sertifikasi dengan perusahaan bersertifikat halal yang memamerkan produk mereka serta menyediakan platform jaringan di antara berbagai pemain dalam industri halal,” kata CEO KBHC Fauz Qureishi.
“Dengan meningkatnya minat dalam industri halal di negara ini, pameran akan berfungsi sebagai platform untuk menciptakan kesadaran lebih lanjut tentang pentingnya halal dan menciptakan lebih banyak pemahaman tentang konsep halal sebagai potensi ekonomi yang muncul,” ujarnya.
Menurut Laporan Farrelly & Mitchell, Spesialis Makanan dan Agribisnis, ekonomi halal diperkirakan menyentuh angka US $ 6,4 trilyun pada 2018 terhadap US $ 3,2 trilyun yang dilaporkan pada 2012.
KBHC menjadi organisasi Muslim pertama di negara itu yang menerima tanda sertifikasi sistem manajemen mutu ISO 9001 pada tahun 2015.
Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku
KBHC didirikan pada tahun 2006 dengan operasinya sekarang terdapat di beberapa negara dan telah terlibat dalam prosedur sertifikasi di Tanzania, Nigeria, Ghana, Pantai Gading dan Chad.
Menurut KBHC, lebih dari 140 perusahaan dan organisasi yang mencakup produsen makanan, produsen dan pengolah, agri-kimia, rumah potong hewan dan penyedia layanan di industri perhotelan telah disertifikasi sebagai halal oleh Biro Sertifikasi Halal Kenya. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)P
Baca Juga: UMK Wajib Sertifikasi Halal 17 Oktober 2026: Bagaimana dengan Produk Luar Negeri?