Jakarta, 3 Muharram 1437/16 Oktober 2015 (MINA) – Kepala Badan Koordinai Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, Jawa Tengah sebagai provinsi dengan realisasi investasi tekstil terbesar di Indonesia.
“Kami berharap investor baru dan existing di Jawa Tengah dapat sama-sama berkembang, sehingga berkontribusi besar dalam menyerap tenaga kerja. Terlebih daya serap tenaga kerja sektor tekstil 6,5 kali lipat lebih besar dibandingkan sektor lainnya,” kata Franky. Sebagaimana siaran pers BKPM yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sibarani mengatakan, desk khusus investasi sektor tekstil dan sepatu, merupakan inisiatif BKPM bersama Kementerian/Lembaga lainnya yang didukung Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo).
“Desk tersebut ditujukan untuk membantu investor existing yang menghadapi masalah sehingga dapat mencegah terjadinya PHK,” kata Franky.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Sejak disosialisasikan di Jakarta, Jumat yang lalu, desk ini sudah menerima pengaduan dari 23 investor tekstil, masing-masing 17 pengaduan disampaikan melalui API dan enam pengaduan disampaikan langsung ke Desk Khusus Investasi.
“Sebanyak enam perusahaan dari sektor hulu tekstil sudah kami panggil dan identifikasi permasalahannya. Salah satunya adalah persoalan impor ilegal yang membuat produk mereka terpukul di pasar domestik,” ujarnya.
Ia menambahkan, masalah yang sama juga diangkat sektor hilir tekstil. Oleh karena itu, kami akan memfasilitasi dengan Ditjen Bea Cukai. Sementara 13 perusahaan lainnya segera kami panggil dalam waktu dekat. (T/P010/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah