Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala BPJPH Yakinkan Sertifikasi Halal Peluang Bukan Hambatan

Rana Setiawan - Ahad, 13 Agustus 2023 - 18:43 WIB

Ahad, 13 Agustus 2023 - 18:43 WIB

2 Views

Label halal Indonesia. Label halal BPJPH

Seattle, MINA – Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI Muhammad Aqil Irham menegaskan, sertifikasi halal bukanlah hambatan dalam perdagangan antar-negara.

Sebaliknya, menurut dia, sertifikasi halal sebagai mekanisme pemenuhan standar halal atas suatu produk merupakan aspek yang memberikan peluang bagi produk untuk lebih berdaya saing di pasar global.

“Kami tegaskan bahwa halal bukanlah hambatan atau Technical Barriers to Trade (TBT) dalam aktivitas perdagangan global. Karena faktanya justru sebaliknya. Halal adalah standar yang membuka peluang secara ekonomi dengan nilai yang sangat besar,” tegas Aqil dalam keterangan tertulis BPJPH dikutip MINA, Ahad (13/8).

Penegasan tersebut sejalan dengan upaya BPJPH yang selama ini aktif sebagai perwakilan Pemerintah RI dalam memberikan jawaban atas notifikasi yang dilayangkan oleh sejumlah negara terkait sertifikasi halal.

Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina

Meknisme notifikasi yang salah satunya dilakukan melalui World Trade Organisation (WTO) TBT Committee itu sendiri, menurut Aqil, adalah hal yang lumrah dilakukan. Sebab, perkembangan regulasi di suatu negara memang akan berimplikasi pada pelaksanaan perdagangan antar negara.

“Peran aktif BPJPH ini dilakukan dalam memberikan pencerahan kepada dunia terkait regulasi dan kebijakan Jaminan Produk Halal yang berlaku di Indonesia, termasuk meluruskan persepsi sebagian kalangan yang memandang halal secara tidak tepat,” kata Aqil menjelaskan.

Dia menambahkan, BPJPH telah menotifikasi regulasi teknis terkait halal kepada WTO TBT Committee melalui BSN. Dalam hal ini, BPJPH juga selalu berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait.

Bahkan Aqil memandang dalam insight lebih luas, produk halal memiliki potensi untuk berperan sebagai katalis perdagangan. Sebab, standar halal yang ada pada produk akan meningkatkan kualitas dan daya saing produk tersebut.

Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga

Sebagai sebuah standar, lanjutnya, halal identik dengan sejumlah nilai. Di antaranya, kesehatan, kebersihan, keutuhan, keselamatan, keberlanjutan, integritas, dan kemakmuran, yang semuanya merupakan ciri peradaban modern dan standar jaminan kualitas halal secara global. Halal telah menjadi ekosistem dan juga industri.

Produk halal telah menjadi bagian dari bisnis dunia yang nilainya sangat besar, yang diperuntukkan bukan saja untuk masyarakat Muslim tetapi juga masyarakat non-Muslim.

“Dan dalam konteks APEC, tentu potensi perdagangan produk halal akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan,” lanjutnya.

Aqil juga menjelaskan, pasar halal global saat ini terus bertumbuh dan menjadi sektor yang menjanjikan dalam perdagangan global. Berbanding lurus dengan hal itu, permintaan produk halal juga terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu dengan nilai yang semakin besar.

Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terwujud?

Kerja sama Lembaga Halal Luar Negeri

Salah satu bukti pertumbuhan itu, lanjut dia, adalah banyaknya lembaga halal dari berbagai negara di dunia yang mengajukan permohonan kerja sama saling pengakuan dan saling keberterimaan sertifikat halal dengan BPJPH.

“Hingga Juli lalu, BPJPH telah menerima 107 permohonan kerja sama Lembaga Halal Luar Negeri dari berbagai negara untuk kerja sama Mutual Recognition and Acceptance on Halal Quality Assurance,” kata Aqil.

Saat ini, lanjutnya, BPJPH juga terus melanjutkan transformasi penyelenggaraan JPH di Indonesia, yang mencakup empat paradigma halal, yaitu pergeseran paradigma perspektif filosofis-sosiologis, perspektif yuridis, transformasi digital, dan perspektif ekonomi.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan

Sebagai perwakilan Indonesia, Aqil mengatakan, BPJPH memanfaatkan forum APEC bukan hanya untuk membangun pemahaman terkait Jaminan Produk Halal, namun juga sebagai sarana untuk membangun kepercayaan dan memperluas jejaring hubungan saling menguntungkan dengan negara atau para mitra strategis kita di kawasan Asia Pasifik.

“Dan tentunya, kita juga berkepentingan untuk memastikan bahwa jaminan produk halal ini menjadi bagian dari peningkatan kapasitas dan daya saing produk Indonesia di tingkat global. Ini sejalan dengan upaya mewujudkan cita-cita Indonesia untuk menjadi produsen produk halal terbesar di dunia pada 2024 mendatang,” pungkasnya.(R/R1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Indonesia
Halal
Kolom