Brussel, MINA – Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell menyatakan kekhawatirannya atas risiko “perang dengan skala yang tidak diketahui” karena ketegangan meningkat di Timur Tengah akibat tindakan teror dan agresi Israel.
Borrell menyampaikan, pernyataan tersebut dalam posting X pada Selasa (6/8), karena kegagalan Israel dalam perang genosida di Jalur Gaza telah mendorong rezim tersebut membunuh para pemimpin perlawanan dan melancarkan serangan terhadap negara-negara yang mendukung rakyat Palestina.
“Ketegangan terus meningkat di Timur Tengah, sehingga membawanya ke ambang perang dengan skala yang tidak diketahui,” katanya, demikian Press Tv melaporkan.
Diplomat tertinggi UE tersebut juga memperbarui seruannya untuk gencatan senjata di Gaza, tempat serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 39.623 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 91.469 lainnya sejak 7 Oktober 2023.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
“Kita semua harus mencegah bencana lain. Jalan ke depan sebagian besar berdasarkan kesepakatan: gencatan senjata di Gaza, sekarang. Semua pihak yang menghalangi de-eskalasi harus bertanggung jawab,” tambah Borrell.
Komentar Borrell disampaikan saat Iran berjanji akan memberikan “respons yang menghancurkan” kepada Israel setelah rezim tersebut membunuh Ismail Haniyeh, pemimpin politik kelompok perlawanan Hamas Palestina, di ibu kota Iran, Teheran pada 31 Juli.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan, pembunuhan itu dirancang dan dilaksanakan oleh Israel, dengan dukungan dari pemerintah AS.
Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei telah memperingatkan rezim pendudukan tentang “hukuman keras,” dengan mengatakan Iran menganggapnya sebagai tugasnya untuk membalas dendam atas darah Haniyeh.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Pembunuhan baru-baru ini di Teheran menyusul pembunuhan oleh rezim Israel yang merenggut nyawa Fuad Shukr, seorang komandan senior gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, di Beirut.
Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan, Israel telah “melewati batas merah” dalam pembunuhan Shukr dan Haniyeh dan harus bersiap menghadapi “kemarahan dan balas dendam di semua lini yang mendukung Gaza.”[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis