Islamabad, MINA – Perdana Menteri Pakistan Shahid Khaqan Abbasi dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Qamar Javed Bajwa telah sepakat bahwa pasukan tidak akan bertindak keras atau membubarkan demonstrasi di Islamabad.
Beberapa sumber mengatakan pada Ahad (26/11), dalam sebuah pertemuan, kedua pemimpin itu bertukar pandangan mengenai masalah hukum dan ketertiban serta mencoba merumuskan rencana tindakan.
Keduanya sepakat bahwa masalah tersebut harus diselesaikan secara damai. Demikian Daily Pakistan memberitakannya yang dikutip MINA.
Mereka juga membahas masalah apakah senjata api harus digunakan oleh personel tentara.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Sebelumnya, Pengadilan Tinggi Islamabad (IHC) melarang penggunaan senjata api selama operasi pembersihan.
Kepala tentara menegaskan bahwa tentara akan bertindak sesuai dengan hukum dan Konstitusi negara tersebut.
Langkah tersebut diambil menyusul bentrokan mematikan di ibukota Islamabad pada Sabtu (25/11), ketika Polisi Islamabad bersama dengan pasukan paramiliter meluncurkan “Operasi Faizabad” untuk membubarkan demonstrasi.
Para pemrotes telah memblokir jalan tol Islamabad, jalan utama menuju ibukota, sejak 8 November. Mereka menuntut pengunduran diri Menteri Hukum Federal Zahid Hamid karena melunaknya posisi negara pada masalah penghujatan. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan