Riyadh, 22 Sya’ban 1437/30 Mei 2016 (MINA) – Kepala negosiator perdamaian oposisi utama Suriah mengatakan pada Ahad (29/5) ia mengundurkan diri atas kegagalan pembicaraan damai di Jenewa.
Mohammad Alloush menilai pembicaraan yang didukung PBB itu gagal untuk membawa penyelesaian politik dan untuk meringankan penderitaan warga Suriah yang tinggal di daerah yang dikuasai oposisi.
Alloush yang juga wakil dari faksi oposisi kuat Jaish Al-Islam di Komite Tinggi Negosiasi (HNC) yang berbasis di Arab Saudi, membenarkan kabar pengunduran dirinya kepada Al Arabiya News Channel yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Alloush mengatakan bahwa perundingan damai juga telah gagal untuk membebaskan ribuan tahanan atau untuk mendorong Suriah menuju transisi politik tanpa keberadaan Presiden Bashar Al-Assad.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
PBB dan pihak bertikai, rezim dan oposisi Suriah, belum menetapkan tanggal untuk memulai kembali pembicaraan damai setelah HNC menangguhkan partisipasinya hingga situasi di lapangan telah berubah secara radikal.
Pembicaraan berakhir pada tanggal 27 April tanpa ada terobosan.
Para diplomat mengatakan, ada sedikit peluang oposisi akan ambil bagian dalam putaran baru pembicaraan damai, jika kekerasan terus berkecamuk dan tidak ada bantuan yang mencapai warga sipil.
Para utusan negosiasi telah berulang kali menyeru Amerika Serikat dan Rusia untuk mengambil tindakan dalam menopang gencatan senjata yang telah ada sejak 27 Februari.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Sebelumnya Utusan Khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura mengatakan bahwa banyak warga Suriah akan menghadapi kelaparan jika rezim dan kelompok oposisi tidak memberikan akses lebih besar bagi konvoi kemanusiaan. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama