Gaza, MINA – Kepala Staf Brigade Al-Qassam, Marwan Issa, menyatakan, saat ini adalah waktu untuk memberikan ruang dan kesempatan kepada perlawanan di Tepi Barat dan Yerusalem untuk memimpin konfrontasi melawan pendudukan Israel.
Brigade Al-Qassam adalah sayap militer kelompok pejuang Hamas yang mengendalikan Jalur Gaza.
Dikutip dari The New Arab pada Jumat (17/3), dalam sebuah pernyataan televisi yang ditayangkan di Al-Aqsa baru-baru ini, Issa mengatakan, memberikan peluang bagi perlawanan di Tepi Barat tidak berarti mengabaikannya, juga bukan berarti bahwa Gaza akan tetap diam.
“Kami akan membela rakyat kami dengan segala kekuatan ketika intervensi langsung diperlukan,” tegas Issa.
Baca Juga: Hamas: Kejahatan Israel di Tepi Barat Tidak akan Hentikan Perlawanan
“Kita perlu mengobarkan aksi perlawanan di seluruh Palestina dan mendukungnya secara finansial, moral, dan media. Ini buka berarti mengabaikannya,” tambahnya.
“Karena musuh Israel, proyek politik di Tepi Barat berakhir dan beberapa hari mendatang akan penuh dengan peristiwa,” kata Issa.
Dia menekankan, Israel tahu betul bahwa setiap perubahan status quo di kompleks Masjid Al-Aqsa akan memicu “gempa regional”.
Berbicara kepada The New Arab, Ehab al-Haj, seorang penduduk kamp pengungsi al-Nuseirat di Gaza, menyatakan keprihatinannya tentang perang baru selama bulan suci Ramadhan, terutama saat Israel melanjutkan pembantaiannya terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Baca Juga: Hamas Sebut Pernyataan Trump tentang Gaza ‘Rasis’
“Ketika seorang pemimpin senior seperti Issa mengancam Israel, itu berarti kita akan segera terlibat dalam perang lain,” kata ayah empat anak berusia 45 tahun itu. (T/RI-1/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Ingin Ambil Alih Gaza Setelah Usir Warga Palestina