Ramallah, MINA – Kepresidenan Palestina pada Rabu (14/8) memperingatkan Israel terhadap upaya untuk mengubah status quo di Masjid Al-Aqsa.
Pernyataan itu juga mengutuk pernyataan Menteri Keamanan Publik Israel Gilad Erdan yang menyerukan perubahan status quo historis di situs suci Muslim dengan mengizinkan orang Yahudi untuk mengadakan ritual di sana.
“Kami mengutuk pernyataan ini yang bertujuan meningkatkan ketegangan dan memicu perasaan rakyat Palestina dan negara-negara Arab dan Islam,” kata pernyataan yang dirilis WAFA.
“Masjid Al-Aqsa adalah garis merah dan tidak akan disentuh dalam bentuk dan cara apa pun,” ujar pernyataan itu.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Pernyataan juga menyatakan pemerintah Israel bertanggung jawab atas provokasi dan serangan para fanatik Yahudi di tempat-tempat keagamaan di Yerusalem yang diduduki, terutama terhadap Masjid Al-Aqsa.
Pemerintahan Palestina menyerukan masyarakat internasional untuk campur tangan menekan Israel agar menghentikan provokasi-provokasi tersebut, yang jika terus berlanjut akan mengarah pada situasi tak terkendali dan memiliki konsekuensi sangat serius.
Kepresidenan terus berkoordinasi dan kontak terus-menerus dengan berbagai pihak terkait untuk menghentikan serangan terhadap Masjid Al-Aqsa oleh para ekstremis Yahudi di bawah perlindungan pemerintah Israel. (T/RS2/RI-1)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)