Mataram, 27 Syawwal 1437/1 Agustus 2016 (MINA) – Sebagai juara bertahan, kontingen dari Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) siap mempertahankan statusnya sebagai juara umum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional yang tahun ini digelar di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
MTQN XXV tahun 2014 lalu di Kota Batam, Kepri berhasil keluar sebagai juara umum di ajang yang digelar dua tahun sekali ini.
“Selaku yang pernah juara umum, tentunya kita akan pertahankan, tapi tetap berlaku pada koridor yang berlaku saat ini. Insya Allah yang kita kirim adalah yang bagus-bagus yang telah kita lakukan pembinaan,” kata Sekretaris Umum LPTQ Provinsi Kepri Erman Zaruddin kepada Pinmas Kemenag yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Jauh sebelum diselenggarakannya MTQN ke-26 ini, terang Erman, Provinsi Kepri sudah melakukan pembinaan-pembinaan melalui Quran Center.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
“Jadi di Quran Center ini, anak-anak ini dibina, kemudian ketika akan mengikuti MTQ ini anak-anak ini kita lakukan pembinaan lagi melalui LPTQ yang bekerja sama dengan Al Quran Center,” ujar Erman yang juga menjabat sebaga Kepala Bidang Bimas Islam Kanwil Kemenag Provinsi Kepulauan Riau ini.
Menurutnya, setiap peserta lomba yang akan mengikuti perlombaan MTQ Nasional ke XXVI di Mataram ini akan mengikuti Training Center (TC) terlebih dahulu dengan diuji kembali antara juara 1 dan 2 MTQ Tingkat provinsi. Setelah itu kita utus untuk mengikuti MTQ di tingkat nasional.
Kontingen MTQ Nasional Ke XXVI yang berasal dari provinsi Kepulauan Riau ini terdiri dari 31 orang peserta yang dipimpin langsung oleh Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun.
Musabaqah Tilawatil Quran Nasionl ke-26 di Mataram, Nusa Tenggara Barat yang digelar pada 27 Juli – 7 Agustus 2016, diikuti sedikitnya oleh 1.200 peserta dari 34 provinsi di Indonesia.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Seluruh peserta akan mengikuti MTQ XXVI yang terbagi dalam tujuh cabang dan 18 golongan musabaqah. Ketujuh cabang tersebut adalah Tilawah Al-Quran, Hifzh Al-Quran, Tafsir Al-Quran, Fahm Al -uran, Syarh Al-Quran, Khath Al-Quran, dan Menulis Makalah Ilmiah Al-Quran (M2IQ).
Adapun 18 golongan lomba terdiri dari: enam golongan cabang tilawah Al-Quran (dewasa, remaja, anak-anak, tartil, cacat netra, serta qiraah sabah); lima golongan cabang Hifzh Al-Quran (1 juz, 5 juz, 10 juz, 20 juz, dan 30 juz); tiga golongan cabang Tafsir Al-Quran (Bahasa Indonesia, Bahasa arab, dan Bahasa Inggris), serta empat golongan cabang Khath Al-Quran (naskah, hiasan mushaf, dekorasi, dan kontemporer). Masing-masing golongan terbagi dalam kelompok putera dan puteri. (T/R05/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka