Sao Paulo, 7 Syawal 1434/14 Agustus 2013 (MINA) – Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan, program pemantauan akan terus dilakukan meskipun ada desakan dari Brasil untuk mengakhiri program mata-mata tersebut.
Dalam konferensi pers di Sao Paulo, Brasil, Selasa (13/8), Kerry membela program pengawasan AS yang baru-baru ini mengancam keamanan akan menyebabkan keretakan besar dalam hubungan dengan Brasil dan negara-negara Amerika Latin lainnya.
Kerry datang ke Brasil untuk memperkuat hubungan bilateral, sebagai bagian dari tur dua hari yang telah diambil dalam kunjungan ke Kolombia, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency), Rabu (14/8).
Pada konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Brasil Antonio Patriota itu, Kerry mengatakan, pemaparan surat kabar harian Brasil O Globo mengenai program pengumpulan data intelijen telah memberikan “keamanan untuk Amerika Utara, Brasil dan negara lain di dunia”.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Namun, Kerry juga mengatakan bahwa ia akan bekerja untuk memberikan transparansi bagi rekan-rekannya di Brasil dan orang lain yang merasa terhina oleh pengawasan itu.
“Kami percaya bahwa layanan intelijen kami melindungi bangsa kami, serta bangsa lainnya. Kami akan terus melakukannya,” kata Kerry.
Kerry meyakinkan kepada wartawan bahwa AS sedang berbicara dengan mitra mereka Brasil tentang program tersebut, meskipun operasional masalah tidak bisa dibahas secara terbuka.
Sementara Patriota mengatakan bahwa hubungan AS-Brasil telah jatuh pada berbagai bidang, Brasil mengkritik dan memperingatkan program mata-mata AS itu, bahwa saling percaya dan hubungan bilateral dapat rusak jika AS gagal memberikan penjelasan yang memuaskan.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
“Kami menghadapi tantangan jenis baru dalam hubungan bilateral kami. Kami perlu menghentikan praktek-praktek yang melanggar kedaulatan,” tegas Patriota.
Kerry mengatakan bahwa AS akan mempertahankan dialog langsung dengan pemerintah Brasil untuk memastikan Brasil setuju dengan apa yang AS lakukan, yaitu untuk memberikan keamanan bagi Amerika Utara, Brasil dan negara lainnya.
Patriota menegaskan bahwa kedua saluran teknis komunikasi telah didirikan, di samping dialog politik sudah terbuka, tapi klarifikasi tidak mengakhiri masalah itu.
Namun, AS telah membuat sedikit permintaan maaf untuk program surveilans (pemantauan) yang mereka tingkatkan menyusul serangan terhadap New York dan Washington DC, pada 11 September 2001, dan telah disetujui oleh semua tiga cabang pemerintah AS.
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran
Kerry telah berbicara mengenai skandal mata-mata selama perjalanan satu hari ke ibukota Kolombia, Bogota, pada Senin (12/8), dan mengutip ancaman terbaru ke kedutaan besar AS dan serangan 11 September sebagai argumen untuk menjaga program pengawasan tetap hidup. (T/P09/P02).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Tolak Laporan Amnesty yang Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza