John Kerry on Monday said he hoped for "clarity" within 48 hours on the parameters of peace talks aimed at ending Syria's five-year war. ">Vientiane, 15 Rabi’ul Akhir 1437/25 Januari 2016 (MINA) – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry pada Senin (25/1) berharap “kejelasan” pembicaraan damai dalam waktu 48 jam untuk mengakhiri perang di Suriah yang sudah berlangsung hampir lima tahun.
Berbicara di Laos, diplomat tinggi AS itu mengatakan, dia mengalami kebingungan dalam pembicaraan damai dengan pihak yang mempunyai hubungan penting dalam konflik, termasuk mitra Perancis, Turki, Rusia dan Arab Saudi.
Dia juga berbicara kepada Utusan Khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura untuk memastikan setiap orang yang akan hadir terlibat menjelang pembicaraan tersebut.
Pembicaraan telah dijadwalkan akan dimulai pada Senin, tapi kini muncul keraguan. Demikian World Bulletin melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
“Kami akan melakukan pertemuan dan akan memulai pembicaraan, kita akan memiliki kejelasan,” kata Kerry.
“Kita berbicara tentang modalitas gencatan senjata, kita berbicara tentang modalitas kemanusiaan atau tindakan membangun kepercayaan,” katanya dan menambahkan bahwa ia merasa “positif” atas perundingan tersebut.
Upaya Kerry merupakan bagian dari dorongan diplomatik terbesar yang belum terselesaikan atas perang saudara yang telah berlangsung hampir lima tahun lalu.
Perwakilan dari pemerintah Suriah dan oposisi telah dijadwalkan bertemu di Jenewa, Senin (25/1) sebagai bagian dari rencana perdamaian sejak 18 bulan lalu atas dukungan PBB.
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
Tapi kelompok bersenjata yang harus bisa duduk di meja perundingan untuk mewakili oposisi, tampaknya telah menunda pembicaraan. (T/P002/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel