Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerugian Banjir Bima Diperkirakan Capai Trilyunan

habibi - Senin, 26 Desember 2016 - 22:37 WIB

Senin, 26 Desember 2016 - 22:37 WIB

306 Views ㅤ

Jakarta, 26 Rabi’ul Awwal 1438/26 Desember 2016 (MINA) – Penanganan dampak banjir di Kota Bima masih terus dilakukan. Masa tanggap darurat hingga 5/1/2017. Banjir kini sudah surut dan hanya menyisakan genangan serta lumpur di beberapa tempat.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dari keterangan tertulis yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA) mengatakan, sebanyak 105.753 jiwa masyarakat Kota Bima terdampak langsung dari banjir, dan kerugian diperkitakan mencapai triliyunan rupiah.

“Hampir semua sektor kehidupan terdampak dari banjir. Diperkirakan kerugian dan kerusakan akibat banjir mencapai lebih dari Rp 1 trilyun rupiah,” ujarnya. Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan di Jakarta. Senin (26/12).

Banjir merendam 33 desa di 5 kecamatan di Kota Bima yang meliputi Kecamatan Rasanae Timur, Mpunda, Raba, Rasanae Barat, dan Asakota. Saat ini masih ada 8.491 jiwa pengungsi yang tersebar 30 titik.

Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan

Sutopo menambahkan, berdasarkan perhitungan data sementara kerugian dan kerusakan akibat banjir sebesar Rp 984,4 milyar. Jumlah tersebut adalah estimasi kasar yang nanti akan dihitung lebih detil dengan menggunakan pendekatan Jitupasna (Pengkajian Kebutuhan PascaBencana) sekaligus dihitung besarnya kebutuhan untuk rehabilitasi dan rekontruksi.

Data sementara kerugian dan dan kerusakan akibat banjir di Kota Bima meliputi:

1. Kerusakan fasilitas kesehatan meliputi Puskesmas 5 rusak berat, Pustu 29 rusak berat, Polindes 29 rusak berat, 1 Labkesda rusak berat. Kerugian diperkirakan Rp 64,4 Milyar

2. Kerusakan lahan pertanian meliputi 2.247 ha lahan sawah rusak dengan kerugian ditaksir mencapai Rp. 5.81 milyar.

Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung

3. Kerusakan fasilitas pendidikan meliputi 18 SD rusak sedang, 5 SMP rusak sedang, 4 SMA/SMK rusak sedang. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 9,2 Milyar.

4. Kerusakan infrastruktur: 9 jembatan rusak, jalan dalam kota 40 km rusak, prasarana air minum rusak, sarana kebersihan, 5 dam rusak berat dan 1 dam rusak sedang. Kerugian diperkirakan Rp 259 Milyar.

5. Tempat Usaha atau Kios:
– Kec. Mpunda 5 rusak berat.
– Kec. Raba 44 rusak berat, 39 rusak sedang.
– Kec. Rasanae Barat 21 rusak berat.
– Kec. Asakota 7 rusak berat.
Kerugian diperkirakan Rp 420 juta

6. Rumah:
– Kec. Mpunda 18 hanyut, 27 rusak berat.
– Kec. Raba 24 hanyut, 20 rusak berat, 39 rusak sedang
– Kec. Rasanae Barat 30 hanyut, 10 rusak sedang.
– Kec. Asakota 19 hanyut.
Kerugian diperkirakan Rp 30,1 Milyar

Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia

8. Kantor: 30 rusak berat. Kerugian diperkirakan Rp 7,8 Milyar

Pemerintah daerah Kota Bima memperkirakan kerugian dari harta penduduk mencapai Rp 607,93 Milyar sehingga total kerugian ditaksir mencapai Rp 984,40 Milyar.

“Pendataan masih terus dilakukan mengingat belum semua kerusakan tercatat. Diperkirakan dampak ekononi akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya data kerusakan,” kata Sutopo.

Kepala BNPB, Willem Rampangilei, memimpin koordinasi potensi nasional dalam penanganan bencana banjir di Kota Bima. Sesuai dengan fungsinya saat darurat bencana BNPB sebagai komando yang mengkoordinir TNI, Polri, Kementerian Sosial, Kementerian PU Pera, Kementerian Kesehatan dan Basarnas untuk memperkuat Pemda Kota Bima.

Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris

“Distribusi bantuan dan pembersihan harus dioptimalkan. Sejumlah truk akan didatangkan dari Pemerintah Provinsi untuk membantu distribusi bantuan dan kegiatan pembersihan. Personil TNI dan Polri bersama relawan akan ditempatkan per sektor wilayah terdampak,” ujar Willem Rampangilei.

Kepala BNPB telah meminta Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB untuk menghitung kerugian, kerusakan dan kebutuhan pascabencana. Perhitungan dilakukan bersama Pemda Kota Bima.

Ia menjelaskan, untuk rehabilitasi dan rekonstruksi harus disusun rencana aksi melalui lintas sektor, misalnya dalam menangani sekolah, maka disampaikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk jembatan dan jalan disampaikan kepada Kementerian Pekerjaan Umum.

Sementara itu, untuk antisipasi dan pengurangan resiko bencana di masa yang akan datang, pemerintah juga akan melakukan normalisasi sungai, penataan drainase dan penertiban penataan ruang. (L/R08/P02)

Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Eropa