Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerusuhan Inggris: 700 Orang Ditangkap, 302 dalam Proses Peradilan

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - Sabtu, 10 Agustus 2024 - 16:18 WIB

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 16:18 WIB

19 Views

Perusuh sayap kanan Inggris membakar mobil di jalan kota, Rabu 7 Agustus 2024. (Gambar: X)

Londin, MNIA – Polisi Inggris telah menangkap lebih dari 700 orang terkait dengan kerusuhan sayap kanan. Dari juumlah itu, 32 orang sudah masuk proses peradilan. Pihak berwenang memperingatkan bahwa “ratusan” penangkapan lagi mungkin terjadi.

Polisi telah mendakwa 302 orang dan telah memperingatkan bahwa kasus tambahan akan diajukan terhadap “perusuh dan mereka yang menyebarkan kebencian daring.” Al Mayadeen melaporkan.

Luasnya operasi ini ditegaskan oleh penangkapan yang dilakukan di 36 dari 43 wilayah kepolisian di seluruh Inggris dan Wales. Mereka yang ditangkap menghadapi dakwaan mulai dari gangguan kekerasan hingga pencurian dan perilaku antisosial. Polisi mengantisipasi bahwa penyelidikan nasional akan berlanjut selama beberapa bulan.

Perkembangan ini terjadi saat masyarakat dan penegak hukum bersiap menghadapi kemungkinan pertemuan massa lebih lanjut yang dapat meningkat menjadi kekerasan, yang mendorong mobilisasi polisi terbesar untuk mengatasi ancaman ketertiban umum sejak kerusuhan 2011 di Inggris.

Baca Juga: Bahan Peledak PETN Diduga Kuat Penyebab Ledakan Pager Hezbollah

Statistik baru yang dirilis oleh National Police Chiefs’ Council (NPCC), mencakup angka-angka dari Irlandia Utara, tempat 26 orang telah ditangkap dan 21 orang didakwa terkait dengan kerusuhan tersebut.

Para detektif memanfaatkan berbagai sumber daya untuk mengidentifikasi tersangka, termasuk rekaman kamera drone dan kamera yang dikenakan di badan.

BJ Harrington, seorang kepala polisi dan pimpinan nasional untuk ketertiban umum memperingatkan bahwa teknologi pengenalan wajah, yang digunakan secara retrospektif, dapat mengidentifikasi individu meskipun mereka mengenakan masker.

Protes kekerasan tersebut awalnya dimulai pada hari Selasa, 30 Juli di Southport setelah pengguna media sosial sayap kanan ekstremis secara keliru melaporkan bahwa penyerang dalam serangan pisau yang terjadi sehari sebelumnya adalah seorang imigran Muslim.

Baca Juga: Dubes Iran dan Putra Anggota Parlemen Lebanon Korban Ledakan Pager

“Kami mengetahui bahwa beberapa pengunjuk rasa telah melanggar ketentuan di Whitehall,” kata Kepolisian Metropolitan mengenai bentrokan yang terjadi di Whitehall, seraya menambahkan, “Petugas berada di tempat kejadian dan terlibat dengan para pengunjuk rasa. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Parlemen Georgia Sahkan Undang-Undang Larangan LGBTQ

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Eropa
Internasional
Indonesia
MINA Preneur
Khadijah
MINA Health