New Delhi, MINA – Kepala Departemen Pemadam Kebakaran New Delhi mengatakan, mereka telah menerima 170 laporan pembakaran di timur laut Ibu Kota selama Selasa dan Rabu (26/2).
Kerusuhan komunal pecah sejak Ahad (23/2) antara ribuan orang yang pro dan menentang Undang-Undang Amendemen Kewarganegaraan (CAA) yang disahkan oleh pemerintah nasionalis Hindu pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.
Pada Selasa malam (25/2), massa Hindu menyerang jamaah Muslim yang sedang shalat dan membakar masjid di Ashok Nagar, New Delhi. Rumah dan toko-toko warga Muslim dibakar masa Hindu yang mendukung CAA.
Hingga Kamis (27/2) sedikitnya 25 orang telah tewas dalam kerusuhan, seorang di antaranya adalah perwira polisi, menurut pejabat rumah sakit.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Seorang warga di Ashok Nagar bernama Asana Begum, mengaku bersembunyi bersama beberapa keluarga lain di rumah terdekat saat gerombolan massa menyerang daerah tempat ia tinggal.
Dia mengatakan bahwa polisi akhirnya membawa mereka ke tempat yang aman, tetapi ketika mereka kembali ke rumah, tidak ada yang tersisa.
“Saya terlalu takut untuk tinggal di sini sekarang. Apa yang bisa kami andalkan untuk tinggal di sini? Anak-anak perempuan saya akan menikah, kami telah mengumpulkan semua hal untuk mereka. Mereka (penyerang) tidak meninggalkan apa-apa, kami telah mengumpulkan seluruh mahar tetapi tidak ada yang tersisa,” kata Begum kepada CNN.
Berbicara kepada media pada Rabu, Jurubicara Kepolisian Delhi mengatakan bahwa 106 orang telah ditangkap sehubungan dengan insiden penyerangan dan pembakaran di timur laut Delhi.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
“Pelaku kejahatan diidentifikasi. Kami memiliki rekaman CCTV dan bukti kuat,” kata jurubicara itu.
Wakil komisaris polisi untuk distrik itu mengatakan, polisi berpatroli di timur laut Delhi pada Rabu untuk meyakinkan penduduk setempat bahwa situasinya sudah terkendali. Ia menambahkan bahwa tidak ada lagi laporan pembakaran. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai