Jakarta, 27 Syawwal 1437/1 Agustus 2016 (MINA) – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin angkat bicara soal kerusuhan yang terjadi di Tanjung Balai, Sumatera Utara. Ia menyayangkan kejadian tersebut dan menurutnya kerusuhan itu bukan terkait soal agama.
“Kami mendalami latar belakang kejadian, sejauh ini kami tidak melihat akar pemicunya masalah agama,” ujar Menag Lukman kepada wartawan usai acara Mudzakarah Nasional di Hotel Aryaduta Jakarta, Senin (1/8).
Bersama aparat hukum, pemerintah terus melakukan pendalaman, Kementerian Agama juga telah menurunkan sejumlah pejabat sesuai bidangnya masing-masing.
Menurutnya, sejauh ini, kerusuhan tersebut karena persoalan etnis yang sudah lama ada bibit-bibitnya atau punya sesuatu seperti api yang ada pemicunya kemudian meledak.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Pembakaram rumah ibadah sebenarnya bentuk pelampiasan dari masyarakat yang marah, mungkin juga karena provokasi yang beredar di media sosial dan kini sedang didalami dibalik itu semua oleh pihak berwenang,” kata Menag.
Menag Lukman mengaku bersyukur saat ini sudah dicapai kesepakatan, dan dari situ bisa diambil pembelajaran bagaimana untuk terus berkomunikasi dengan para tokoh agama, dan juga tokoh masyarakat secara formal maupun informal.
Seperti yang diketahui sebelumnya, persoalan bermula dari keluhan seorang warga terhadap suara azan masjid yang dikumandangkan. Kemudian pihak masjid mendatangi kediaman wanita itu lalu terjadi keributan.
Terjadi mediasi antara warga yang mengeluhkan suara azan dengan pihak masjid dan keamanan, tapi tiba-tiba massa berkumpul dan merusak beberapa tempat ibadah. (L/M09/P001)
Baca Juga: Lomba Mewarnai dan Menggambar Al-Aqsa Meriahkan Festival Baitul Maqdis di Samarinda
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)